FAQ - Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Halaman Utama
Pusat Layanan
FAQ - Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Derivatif Kripto
Token Leverage
Paduan Token Leverage
FAQ Leveraged Token Binance

FAQ Leveraged Token Binance

2021-01-16 15:08

FAQ Leveraged Token Binance

1. Apakah leveraged token merupakan mata uang kripto?
Leveraged token bukanlah mata uang kripto. Leveraged token adalah jenis derivatif keuangan yang mirip dengan leveraged ETF tradisional. Seperti leveraged ETF tradisional, investasi leveraged token memiliki durasi nol, serta kuotasi harga baru yang berkesinambungan. Nilai bersih dari leveraged token bergerak bersama dengan aset dasar. Karena leveraged token cenderung sangat dipatok ke aset dasar, keduanya cenderung sangat dekat satu sama lain. Oleh karena itu, harga leveraged token naik atau turun dengan jumlah yang sama dengan harga aset dasar.
Leveraged token berbeda dari reksa dana, karena nilai bersih dana dihitung dengan menjumlahkan harga semua saham, obligasi, dan aset lain yang diinvestasikan oleh perusahaan pengelola dana saat penutupan pasar di penghujung hari. Ini biasanya dihitung menggunakan harga penutupan, jadi hanya ada satu harga nilai bersih tiap hari.
Leveraged token memiliki metode perdagangan yang sama dengan token lain dan dapat dibeli atau dijual di pasar spot. Karena leveraged token tidak disediakan secara on-chain dan tidak memiliki suplai terbatas, token ini bukanlah mata uang kripto.
2. Apakah leveraged token memiliki suplai terbatas? Bagaimana Binance memastikan bahwa nilai bersih dari leveraged token tidak terganggu ketika suplai meningkat?
Seperti disebutkan di atas, leveraged token serupa dengan leveraged ETF tradisional. leveraged ETF tradisional adalah dana terbuka, sehingga pengguna dapat membeli atau menjualnya di pasar sekunder, serta berlangganan atau menebus kapan pun mereka mau. Karena pengguna dapat berlangganan atau menebus leveraged token, tidak ada suplai tetap. Sebagai penerbit leveraged token Binance, Binance mampu meningkatkan suplai leveraged token berdasarkan likuiditas pasar dan permintaan pengguna.
Kapan pun Binance membuat leveraged token tambahan, posisi kontrak perpetual Binance tambahan ditambahkan ke keranjang tiap leveraged token. Informasi mengenai penambahan posisi kontrak perpetual Binance dan pembuatan token tambahan bersifat publik dan transparan. Bagaimana cara Binance dapat membuktikan bahwa nilai bersih dari leveraged token tidak akan terpengaruh oleh pembuatan token tambahan? Rumus nilai bersih ditampilkan di bawah ini. Jika Binance membuat leveraged token tambahan tanpa menambahkan posisi kontrak perpetual ke keranjang tiap leveraged token, nilai bersihnya akan menurun secara bertahap. Namun, karena Binance menambahkan posisi kontrak perpetual tambahan ke keranjang tiap leveraged token, setiap kali token tambahan dibuat, nilai bersih leveraged token tidak akan terganggu.
Nilai Bersih = ((1 / Leverage riil) × Keranjang × Harga aset dasar) / Suplai token yang diterbitkan
Binance mengumumkan secara publik pembuatan leveraged token tambahan dan peningkatan posisi kontrak perpetual di keranjang tiap leveraged token. Pengguna bisa mendapatkan informasi ini di halaman web Leveraged Token Binance dan di Riwayat Penyesuaian Posisi.
3. Mengapa kinerja leveraged token tidak disinkronkan dengan aset dasar? Misalnya, katakanlah BTC memiliki tingkat volatilitas -10% selama 24 jam terakhir. Nilai bersih leveraged token BTCDOWN tidak meningkat, tetapi bagaimana jika turun 50% selama 24 jam terakhir? (Misalkan pengganda leverage untuk BTCDOWN adalah 3x).
Kita tidak bisa hanya memperhitungkan perubahan harga (akhir - awal) sebuah produk keuangan untuk mengetahui tingkat imbal hasilnya. Harga leveraged token selalu mengikuti pergerakan harga di pasar kontrak perpetual, yang menyebabkan tingkat margin berfluktuasi. Oleh karena itu, nilai bersih dari leveraged token dapat berubah pada aset dasar, yaitu perubahan harga kontrak perpetual setiap milidetik dan bunga majemuk berkesinambungan. Rumusnya adalah: P(n) = P(0) × (1 + Delta)!, di mana P(n) adalah harga terakhir, P(0) adalah harga awal, dan Delta adalah persentase perubahan aset di periode waktu tertentu.
Misalnya, pada T0, harga aset dasar "X" adalah 10 USDT, dan kami berasumsi bahwa leveraged token XUP memiliki pengganda leverage 3x, sedangkan XDOWN adalah 3x short aset X. Harga awal leveraged token XUP dan XDOWN adalah 10 USDT.
Misalkan harga aset X berfluktuasi dalam jendela waktu 5 detik. Bagaimana kinerja leveraged token XUP dan XDOWN dalam periode waktu singkat?
Waktu
Harga Aset Dasar X
(USDT)
Aset Dasar X
Volatilitas
Leveraged Token XUP
Volatilitas
Harga Leveraged Token XUP
(USDT)
Leveraged Token XDOWN
Volatilitas
Harga Leveraged Token XDOWN
(USDT)
T010,00--10,00-10,00
T19,00-10,0%-30,0%7,00+30,0%13,00
T210,00+11,1%+33,3%9,33-33,3%8,67
T39,00-10,0%-30,0%6,53+30,0%11,27
T411,00+22,2%+66,7%10,89-66,7%3,76
T510,00-9,1%-27,3%7,92+27,3%4,78
∆ (T5 - T0)0%-20,8%-52,2%
Jika kita mengurangi tingkat awal volatilitas dari tingkat akhir volatilitas (T5 - T0), kita mendapatkan tingkat 0% untuk aset dasar X, tetapi tingkat -20,8% untuk XUP dan -52,2% untuk XDOWN. Jadi, jika kita hanya menggunakan perbedaan antara nilai awal dan akhir untuk menentukan tingkat volatilitas leveraged token, itu tidak akan benar, karena tidak memperhitungkan perubahan real-time dalam harga aset dasar dan efek dari bunga majemuk berkesinambungan.
4. Mengapa harga aset dasar X sudah kembali ke awal, tetapi harga XUP dan XDOWN hampir tidak pernah kembali ke harga semula?
Mari kita gunakan versi sederhana dari portofolio investasi non-leverage sebagai contoh. Jika harga suatu aset turun 10% pada suatu hari dan kemudian naik 10% pada hari berikutnya, Anda tetap tidak akan mencapai titik impas. Jika nilai investasi $100 turun 10%, nilainya akan menjadi $90; jika nilainya naik 10% pada hari berikutnya, itu hanya akan meningkat 10% dari $90, jadi harga akhir hanya akan menjadi $99. Ini mungkin bukan yang Anda harapkan terjadi.
Mengapa keuntungan 10% tidak menjadi titik impas untuk kerugian 10%? Sebenarnya, berdasarkan hukum matematika, kita harus mulai dengan berapa banyak yang Anda miliki sekarang lalu menghitung tingkat pengembalian yang Anda perlukan.
Misalkan portofolio investasi Anda saat ini bernilai $100. Jika Anda kehilangan 10%, portofolio Anda akan bernilai $90. Jika Anda ingin mengembalikan $10 yang hilang, Anda harus memperoleh 11,1% (10 / 90 × 100%) untuk mengembalikan nilai portofolio Anda ke nilai aslinya $100.
Oleh karena itu, jika portofolio investasi Anda mengalami kerugian, Anda harus memperoleh persentase keuntungan yang lebih besar daripada kerugian Anda untuk mencapai titik impas untuk saldo/PnL Anda. Bagan berikut menunjukkan tingkat imbal hasil yang diperlukan untuk mencapai titik impas untuk jumlah kerugian yang berbeda.
Kerugian PortofolioImbal Hasil yang Diperlukan untuk Memulihkan Kerugian
10%11%
20%25%
30%43%
40%67%
50%100%
60%150%
70%233%
80%400%
90%900%
Seperti yang Anda lihat, makin besar kerugian, makin tinggi tingkat imbal hasil yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Dalam hal leveraged token, korosi semacam ini sering terjadi. Tidak hanya itu, jika dana tertentu menggunakan leverage, jenis korosi ini akan berlipat ganda.