Hamster Kombat Akan Diluncurkan pada 26 September: Bersiaplah untuk TGE dan Pencatatan!
Penantian telah berakhir! Hamster Kombat ($HMSTR) resmi diluncurkan pada 26 September, dan akan membuat heboh dunia kripto dengan TGE (Acara Pembuatan Token) dan pencatatannya. Ini adalah kesempatan Anda untuk menyelami dunia Hamster Kombat yang penuh aksi, di mana setiap koin adalah kemenangan dalam pertempuran!
Dengan dukungan komunitas yang dinamis dan peta jalan yang menarik, Hamster Kombat bertujuan untuk menghadirkan kesenangan dan inovasi ke pasar koin meme. Jangan lewatkan kesempatan Anda untuk bergabung—catat tanggalnya, persiapkan diri, dan bersiaplah untuk memperdagangkan $HMSTR saat memasuki bursa. Nantikan saluran resmi mereka untuk detail selengkapnya dan bersiaplah untuk menyaksikan Kombat dimulai!
Tether’s Bold Move: Launching a Dirham-Pegged Stablecoin in the UAE
Tether, the powerhouse behind the world’s leading stablecoin USDT, has announced a game-changing addition to its portfolio: a stablecoin pegged to the United Arab Emirates Dirham (AED). This development could redefine digital transactions in one of the world’s fastest-growing crypto hubs.
The new stablecoin is being developed in collaboration with UAE-based Phoenix Group and Green Acorn Investments, and it promises to be fully backed by liquid reserves in the UAE. This ensures the stability and trust that users have come to expect from Tether's suite of stablecoins, which already includes the USD, Euro, and Chinese Yuan, among others.
Why is this significant? The UAE is rapidly becoming a global economic powerhouse with a favorable regulatory environment for blockchain and digital assets. Tether’s Dirham-pegged stablecoin is set to facilitate seamless cross-border transactions, remittances, and trading in the region, offering businesses and individuals a secure and efficient way to transact in AED. Moreover, Tether’s initiative aligns with the UAE’s progressive Payment Token Services Regulation, which further integrates this new digital asset into the country’s financial framework.
With this bold move, Tether is not just expanding its product line but also solidifying its position as a leader in the global digital finance ecosystem. The Dirham-pegged stablecoin could soon become a vital tool for those looking to diversify their digital portfolios or conduct business in the UAE.
For further reading, check out the original announcements and in-depth analyses on [Cryptoglobe](https://www.cryptoglobe.com/latest/2024/08/tether-announces-development-of-uae-dirham-pegged-stablecoin/) and [ReadWrite](https://readwrite.com/).
Pemerintah India selidiki Telegram saat CEO Pavel Durov ditangkap di Prancis; bisa saja aplikasi itu diblokir, kata Laporan.
Dua hari setelah penangkapan CEO Telegram kelahiran Rusia Pavel Durov di Prancis, pemerintah India dilaporkan mulai menyelidiki Telegram atas kekhawatiran bahwa aplikasi itu digunakan untuk kegiatan kriminal seperti pemerasan dan perjudian, Moneycontrol melaporkan.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa penyelidikan itu berpotensi mengarah pada pemblokiran aplikasi itu, tergantung pada temuannya.
Penyelidikan itu dilakukan oleh Pusat Koordinasi Kejahatan Dunia Maya India (I4C) di bawah Kementerian Dalam Negeri (MHA) dan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY), kata laporan itu.
Durov ditangkap di Paris pada Sabtu, 24 Agustus, karena kebijakan moderasi aplikasi itu, khususnya kegagalannya mencegah kegiatan kriminal di platform itu.
Telegram memiliki lebih dari lima juta pengguna terdaftar di India, menjadikannya salah satu aplikasi pengiriman pesan yang paling banyak digunakan di negara itu.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa investigasi pemerintah difokuskan pada komunikasi peer-to-peer (P2P) di Telegram, dengan perhatian khusus pada aktivitas ilegal seperti pemerasan dan perjudian.