Tren yang Muncul: Mata Uang Digital Bank Sentral dan Pembayaran Global.

Mata uang digital bank sentral (CBDC) siap untuk merevolusi pembayaran internasional, menurut para ahli dari Dana Moneter Internasional (IMF). Mereka berpendapat bahwa CBDC dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi transaksi lintas batas, khususnya menguntungkan negara-negara pengekspor minyak.

Dalam laporannya baru-baru ini, pakar IMF menyoroti bahwa sejumlah besar negara di Timur Tengah dan Asia Tengah secara aktif menjajaki inisiatif CBDC. Negara-negara seperti Bahrain, Georgia, Arab Saudi, dan UEA telah maju ke tahap pembuktian konsep, dengan Kazakhstan memimpin dengan proyek tenge digitalnya.

IMF berpendapat bahwa CBDC mempunyai potensi untuk mendemokratisasi jasa keuangan dengan mengurangi biaya yang terkait dengan perantara dan mendorong peningkatan persaingan. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi oleh pembayaran internasional tradisional, termasuk beragamnya format data, peraturan regional, dan persyaratan kepatuhan yang kompleks.

Laporan ini menggarisbawahi pentingnya memilih fungsi CBDC yang sesuai, mengatasi kesenjangan literasi keuangan di kalangan masyarakat, dan memperkuat kepercayaan terhadap lembaga keuangan sebagai hambatan penting dalam proses adopsi.

Namun, para ahli IMF memperingatkan bahwa penerapan CBDC akan menjadi upaya yang kompleks dan panjang, sehingga memerlukan pertimbangan yang cermat oleh bank sentral. Mereka menekankan perlunya penerapan yang hati-hati untuk memastikan keberhasilan integrasi mata uang digital ke dalam sistem keuangan yang ada.

Sebelumnya, analis IMF mencatat tren yang berkembang di mana penduduk negara-negara dengan peraturan keuangan yang ketat beralih ke mata uang kripto seperti Bitcoin untuk transaksi lintas batas yang aman, menyoroti lanskap keuangan global yang terus berkembang. $MTL $LISTA $CREAM