Untuk bersaing dengan Ethereum pada tahun 2024, blockchain baru seperti Solana, Near Protocol, Avalanche, Injective, dan Sui bertujuan untuk menawarkan keunggulan dalam:

1. Skalabilitas: Waktu pemrosesan transaksi lebih cepat dan throughput lebih tinggi untuk mendukung lebih banyak pengguna dan aplikasi.

2. Biaya lebih rendah: Mengurangi biaya transaksi agar lebih terjangkau bagi pengguna dan pengembang.

3. Peningkatan kegunaan: Peningkatan pengalaman pengembang, antarmuka yang ramah pengguna, dan alur kerja yang disederhanakan.

4. Teknologi inovatif: Mekanisme konsensus baru, platform kontrak pintar, dan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).

5. Interoperabilitas: Interaksi yang mulus dan transfer aset antar blockchain yang berbeda.

6. Keberlanjutan: Algoritme konsensus yang ramah lingkungan dan pengoperasian yang hemat energi.

7. Tata Kelola: Proses pengambilan keputusan yang terdesentralisasi dan pembangunan berbasis masyarakat.

8. Keamanan: Langkah-langkah keamanan yang kuat dan audit rutin untuk memastikan integritas jaringan.

Berikut ini ikhtisar singkat masing-masing:

Solana: Blockchain berkinerja tinggi dengan fokus pada skalabilitas dan kegunaan.

Near Protocol: Blockchain bukti kepemilikan (PoS) yang dipecah untuk skalabilitas dan biaya rendah.

Avalanche: Blockchain PoS berkinerja tinggi dengan fokus pada interoperabilitas dan penyesuaian.

Suntikan: Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) untuk membangun aplikasi yang skalabel dan terdesentralisasi.

Sui: Blockchain generasi berikutnya dengan fokus pada skalabilitas, kegunaan, dan penyimpanan data terdesentralisasi.

Blockchain ini bertujuan untuk menarik pengembang, pengguna, dan aplikasi dengan menawarkan keunggulan kompetitif dibandingkan Ethereum. Namun, ekosistem Ethereum yang mapan, komunitas pengembang, dan pengakuan merek akan menjadikannya pesaing yang menantang untuk dilampaui.#BinanceTournament #Megadrop #CryptoTradingGuide #MicroStrategy #CertiKvsKraken $ETH $SOL