Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan Federal Reserve (Fed) telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai kebutuhan hidup bank-bank besar AS, dan menuntut adanya revisi.

Surat wasiat adalah rencana penting yang merinci bagaimana bank akan menangani potensi krisis dan menghentikan operasionalnya tanpa memicu gejolak ekonomi yang lebih luas. Pengawasan ini secara khusus menyoroti kelemahan dalam rencana Bank of America, Citigroup (Citi), Goldman Sachs, dan JPMorgan Chase.

Otoritas AS mengecam bank-bank besar

Masing-masing bank terkemuka ini diketahui memiliki kekurangan dalam hal kebutuhan hidup masing-masing, khususnya terkait dengan strategi mereka dalam melepas posisi derivatif.

Rencana Bank of America ditandai karena ketidakmampuannya menggunakan tanggal di luar proses bisnis normal untuk memperkirakan kebutuhan sumber daya dalam melepas portofolio derivatifnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan negara tersebut untuk menerapkan strategi resolusi yang diinginkan ketika terjadi krisis keuangan.

Pusat Korporat Bank of America di Carolina Utara. Kredit: WSJ

Goldman Sachs dikritik karena cara mereka menangani portofolio derivatifnya, khususnya kemampuannya untuk mensegmentasi portofolio dengan cara yang memperhitungkan karakteristik tingkat perdagangan.

Baik The Fed maupun FDIC tidak sepakat mengenai kompleksitas dan rincian yang diperlukan untuk mengukur exit timing dan biaya secara akurat, serta kesulitan untuk melepas portofolio dalam skenario penyelesaian.

Terkait: Bencana utang Amerika akan meningkatkan atau menghancurkan kripto

JPMorgan Chase juga menghadapi kritik atas strategi pelepasan derivatifnya. Regulator menunjukkan bahwa bank tidak dapat memperbarui kondisi ekonomi tertentu ketika menghitung modal dan likuiditas yang diperlukan untuk segera melepaskan portofolio derivatifnya. Ketidakmampuan ini membahayakan perencanaan resolusi bank dan stabilitas keuangan secara keseluruhan.

Citigroup menimbulkan lebih banyak kekhawatiran

Citigroup adalah bank yang paling sering disebutkan bermasalah dengan FDIC dan The Fed. Para regulator tidak menyukai parahnya kekurangan kebutuhan hidup Citi. Ketua FDIC Martin Gruenberg menyebut rencana Citi tidak kredibel, dan menunjukkan bahwa rencana tersebut tidak akan memfasilitasi penyelesaian yang tertib berdasarkan undang-undang kebangkrutan AS.

Para regulator juga mengidentifikasi kelemahan besar dalam tata kelola data Citi, khususnya kemampuannya untuk menguraikan portofolio derivatifnya secara akurat. Masalah ini berarti perhitungan Citi untuk penyelesaian kebutuhan modal dan likuiditas tidak tepat sasaran, sehingga menimbulkan risiko yang signifikan dalam skenario krisis.

Bagian dalam Citigroup. Kredit: New York Times

Sebaliknya, The Fed mengambil sikap yang sedikit lebih lunak dan mengklasifikasikan kelemahan Citi sebagai hal yang tidak terlalu parah. Meskipun temuan FDIC bersifat simbolis, namun memiliki bobot dalam hal peraturan. Ketika salah satu lembaga memberi label pada sebuah rencana sebagai sebuah kekurangan dan lembaga lainnya sebagai sebuah kekurangan, maka secara keseluruhan rencana tersebut dianggap mempunyai kekurangan.

FDIC menekankan bahwa hingga Citi menyelesaikan masalah keandalan data ini, Citi harus secara efektif memastikan bahwa rutinitas tata kelolanya dapat mengimbangi kelemahan-kelemahan ini.

Jai Hamid