Menurut data terbaru dari Lookonchain, volume perdagangan 24 jam Tether (USDT) di jaringan Tron telah mencapai $53,031 miliar, menandai peningkatan 10% dalam 24 jam terakhir. 

Lonjakan ini memungkinkan Tron USDT melampaui rata-rata volume perdagangan harian Visa, sebuah pencapaian penting mengingat status Visa sebagai salah satu perusahaan pemrosesan pembayaran terkemuka di dunia. Visa memproses miliaran transaksi di lebih dari 200 negara dan wilayah, menjadikan pencapaian Tron sangat signifikan.

Volume perdagangan 24 jam sebesar $USDT di#TronNetworkadalah $53 miliar, melebihi rata-rata volume perdagangan harian Visa. Volume perdagangan Visa pada Q1 2024 adalah $3,78T dan rata-rata volume perdagangan harian adalah $42 miliar. pic.twitter.com/jolGKIUcxE

— Lookonchain (@lookonchain) 21 Juni 2024

Meningkatnya permintaan terhadap stablecoin, terutama selama periode penurunan pasar, telah berkontribusi pada peningkatan volume perdagangan ini. USDT, sebagai stablecoin, menawarkan aset yang relatif stabil dibandingkan mata uang kripto lainnya, yang lebih rentan terhadap volatilitas.

Meningkatnya Jumlah Adopsi dan Pemegang

Nilai Tron USDT telah mengalami pertumbuhan pesat, dengan lebih dari 45 juta pemegang dan lebih dari 1,8 miliar transfer tercatat. Peningkatan substansial dalam jumlah pemegang dan transaksi ini menunjukkan penerimaan dan pemanfaatan stablecoin yang lebih luas di pasar mata uang kripto.

Tron, yang dikembangkan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi, juga mengalami peningkatan total valuelocked (TVL), yang kini melebihi $8,1 miliar. Hal ini menjadikan Tron jaringan blockchain terbesar kedua, setelah Ethereum. Selain itu, ekosistem Tron telah menghasilkan pendapatan lebih dari $730 juta tahun ini, menempatkannya tepat di belakang Ethereum yang berjumlah $1,6 miliar.

Data dari Nansen, sebuah perusahaan analisis on-chain, mengungkapkan bahwa tiga stablecoin terbesar—Tether, USDC, dan DAI—telah melampaui Visa dalam volume perdagangan. Analisis yang dilakukan sekitar bulan Maret menunjukkan bahwa gabungan volume bulanan stablecoin ini melebihi total Visa pada tahun 2023. Secara khusus, Tether memproses $654 miliar, DAI $394 miliar, dan USDC $321 miliar, dengan total $1,369 triliun, dibandingkan dengan Visa yang memproses $1,23 triliun pada tahun yang sama.

Volume bulanan Tether juga sebanding dengan Mastercard, penyedia kartu terbesar kedua, yang memiliki rata-rata volume bulanan sebesar $750 miliar pada tahun 2023, dengan total $9 triliun pada tahun tersebut. Selain itu, Tether melampaui PayPal, yang memproses $125 miliar setiap bulan pada tahun 2023.

Potensi Tantangan bagi Pemroses Pembayaran Tradisional

Pertumbuhan USDT dan stablecoin lainnya menimbulkan tantangan potensial bagi pemroses pembayaran tradisional seperti Visa. Agar tetap kompetitif, perusahaan seperti Visa mungkin perlu menjajaki peluncuran sistem berbasis blockchain dan stablecoin mereka sendiri. Pergeseran ini akan memungkinkan mereka memanfaatkan pasar transaksi mata uang kripto dan stablecoin yang sedang berkembang.

Visa telah lama menjadi pemain dominan dalam pemrosesan pembayaran global, namun kebangkitan mata uang kripto dan stablecoin menunjukkan adanya pergeseran dalam lanskap keuangan. Meningkatnya volume dan adopsi stablecoin mencerminkan tren yang lebih luas terhadap aset digital sebagai alternatif yang layak terhadap instrumen keuangan tradisional.

Pos Tron USDT Melampaui Volume Harian Visa yang Mencapai $53 Miliar Milestone muncul pertama kali di Coinfomania.