• Runtuhnya FTX menimbulkan kerugian besar bagi Temasek, perusahaan induk asal Singapura.

  • Menurut Wong, reputasi Singapura sudah rusak.

  • Lebih lanjut, Singapura bermaksud menerapkan langkah-langkah perlindungan bagi investornya.

Runtuhnya bursa kripto populer FTX, benar-benar berdampak pada ratusan ribu investor di seluruh dunia. Faktanya, seluruh pasar kripto ambruk karena krisis likuiditas FTX, menyebabkan efek riak global. Selain itu, jatuhnya harga Bitcoin adalah salah satu kerugian besar bagi ruang kripto yang mencerminkan penurunan kapitalisasi pasar secara keseluruhan.

Sejalan dengan itu, Temasek merupakan perusahaan induk negara Singapura yang dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Menjadi investor bergengsi FTX, keruntuhan tersebut menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi perusahaan. Lebih lanjut, Temasek mengungkapkan bahwa perusahaan telah menginvestasikan $275 juta secara keseluruhan di FTX.

Mengacu pada dampak ini, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong prihatin dengan kerugian yang sangat besar ini. Wong mengatakan, runtuhnya FTX merupakan hal yang “mengecewakan” bagi Singapura. Selain itu, jatuhnya FTX tidak hanya menyebabkan kerugian finansial tetapi juga kerusakan reputasi, kata Wong.

Singapura Memperkenalkan Tindakan Perlindungan bagi Investor

Pagi ini, Wong menyampaikan pendapatnya mengenai kasus tersebut di rapat Parlemen. Dalam pidatonya, beliau mengatakan, penderitaan akibat hilangnya dana kekayaan Singapura akan dianggap sebagai masalah serius di negara ini.

Selain itu, Wakil Menteri tetap menyatakan positif, kerugian investasi tidak berarti sistem pemerintahan Singapura tidak berfungsi. Di sisi lain, ia memberikan dukungan kepada investornya dengan berkomentar, “Ini adalah sifat investasi dan pengambilan risiko.”

Namun karena terkena dampak kerugian yang sangat besar, Temasek membentuk tim independen untuk meninjau riwayat hilangnya dananya di FTX. Selain itu, pemerintahan Singapura akan menerapkan langkah-langkah perlindungan bagi semua investornya. Juga untuk semua penyedia layanan pembayaran kripto yang berwenang di negara tersebut.

Terakhir, Wong mengakhiri dengan menyatakan, risiko di pasar mata uang kripto tidak dapat dihilangkan dengan menerapkan peraturan yang ketat.