CertiK Mengungkapkan Dirinya sebagai Pengeksploitasi Kraken senilai $3 Juta di Tengah Kontroversi

Perusahaan keamanan Blockchain CertiK secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai "peneliti keamanan" yang terlibat dalam insiden kontroversial dengan pertukaran mata uang kripto Kraken, di mana aset digital senilai $3 juta dilaporkan diambil dari akun Kraken.

CertiK mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberi tahu Kraken tentang eksploitasi yang memungkinkan penghapusan jutaan dolar dari rekening bursa. Kepala petugas keamanan Kraken, Nicholas Percoco, sebelumnya menuduh tim keamanan yang tidak disebutkan namanya melakukan “pemerasan” karena menahan pengembalian dana sampai Kraken menyetujui pembayaran, yang konon terkait dengan potensi kerusakan jika kerentanannya tidak diungkapkan.

CertiK menanggapi dengan menuduh bahwa tim keamanan Kraken mengancam masing-masing karyawan CertiK, menuntut pembayaran kembali sejumlah mata uang kripto yang tidak sesuai dalam jangka waktu yang tidak masuk akal, dan tanpa memberikan alamat pembayaran. “Dalam semangat transparansi dan komitmen kami terhadap komunitas Web3, kami go public untuk melindungi keamanan semua pengguna. Kami mendesak [Kraken] untuk menghentikan segala ancaman terhadap peretas whitehat,” kata CertiK.

Perusahaan keamanan memberikan kronologi kejadian, dimulai dengan identifikasi eksploitasi pada tanggal 5 Juni dan berpuncak pada klaim bahwa Kraken mengancam karyawan CertiK pada tanggal 18 Juni.

Insiden ini telah memicu reaksi beragam dalam komunitas kripto. Meskipun beberapa pengguna telah menyatakan dukungannya terhadap Kraken, dengan alasan bahwa tindakan CertiK tidak sejalan dengan perilaku khas peretas topi putih, pengguna lain mengkritik cara Kraken menangani situasi tersebut. Konsekuensi hukum bagi Kraken masih belum pasti pada tahap ini.