Penurunan kripto terkait AI baru-baru ini disertai dengan lonjakan penelusuran di Google oleh investor ritel. Secara historis, peningkatan permintaan pencarian seperti itu terjadi pada puncak pasar. 

Hal ini menegaskan mantra investor legendaris Warren Buffet: beli saat krisis dan jual saat booming. Fenomena ini menunjukkan bahwa meningkatnya minat dapat menandai perubahan signifikan di pasar mata uang kripto terkait dengan kecerdasan buatan.

Mari kita lihat semua detailnya di bawah ini. 

Riset Kripto dan AI di Google: 'puncak pencarian sesuai dengan harga tertinggi pasar'

Seperti yang diantisipasi, pasar kripto yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) sedang mengalami periode turbulensi, mencerminkan dinamika yang diamati pada puncak penelusuran di Google. 

Fenomena ini tidak hanya menggambarkan teori investasi Warren Buffet, tetapi juga menandakan kemungkinan perubahan sentimen investor.

Dalam tujuh hari terakhir, token seperti FET, RNDR, TAO, dan GRT telah mencatat kerugian signifikan hingga 30%, menurut Coingecko.

Sebaliknya, Bitcoin menunjukkan penurunan yang lebih moderat sebesar 2,8% pada periode yang sama, sedangkan indeks CoinDesk 20 (CD20) menunjukkan penurunan sebesar 6%.

Google Trends telah melaporkan lonjakan minat terhadap kecerdasan buatan, dengan kueri “AI” mencapai indeks 100 minggu lalu, level tertinggi dalam 12 bulan terakhir. 

Meningkatnya minat ini mencerminkan antusiasme investor ritel terhadap AI dan fokus pada perusahaan seperti Nvidia (NVDA), pemimpin di sektor chip.

Perkembangan ini dapat menunjukkan fase euforia yang akan segera berbalik, menurut para ahli seperti Jeremy Grantham dari GMO. 

Analisis puncak pencarian dan pergerakan pasar dapat menjadi peringatan bagi investor, mendorong mereka untuk mempertimbangkan keputusan investasi mereka dengan hati-hati sementara pasar AI criptovalute terus berkembang.

Srinivasan: masa depan kripto di era kecerdasan buatan

Balaji Srinivasan, mantan eksekutif Coinbase yang terkenal, baru-baru ini mengungkapkan perspektif yang berani tentang masa depan cryptocurrency di era kecerdasan buatan (AI). 

Dengan jutaan pengikutnya di X, Srinivasan menguraikan masa depan di mana mata uang kripto berfungsi sebagai uang penting untuk mengelola kelimpahan digital yang dibawa oleh AI.

Srinivasan membedakan antara “kelangkaan digital” yang diwakili oleh mata uang kripto, dan “kelimpahan digital” yang diwakili oleh kecerdasan buatan.

Menurutnya, meskipun AI dapat meningkatkan kelimpahan di berbagai sektor, kelangkaan digital mata uang kripto tetap penting untuk memastikan keaslian dan keamanan di dunia yang didominasi oleh digitalisasi.

Secara khusus, Srinivasan menyoroti tiga alasan utama mengapa cryptocurrency akan menjadi hal mendasar di era AI. Pertama, kelangkaan dan otentikasi. 

Cryptocurrency berfungsi sebagai sumber daya kriptografi yang langka untuk mengautentikasi identitas manusia, terutama ketika AI dapat dengan mudah mensimulasikan kemanusiaan. Kedua, peran uang. 

Sebagai jembatan antar pelaku ekonomi, uang (dinyatakan dalam mata uang kripto) tetap penting untuk transaksi ekonomi, bahkan di dunia yang didominasi oleh robot dan kecerdasan buatan.

Terakhir, masih adanya kelangkaan. Meskipun terdapat kelimpahan di banyak bidang, Srinivasan percaya bahwa bentuk kelangkaan tingkat tinggi, seperti kunci privat kriptografi, akan sangat diperlukan untuk mempertahankan kendali dan keamanan atas sistem otomatis.

Keamanan dan masa depan cryptocurrency

Srinivasan berpendapat bahwa blockchain seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menawarkan keamanan yang unggul dibandingkan dengan sistem web2, yang penting untuk mengelola integritas dan perlindungan transaksi dalam ekosistem web3 yang terus berkembang.

Visinya menekankan pentingnya infrastruktur terdesentralisasi untuk mendukung inovasi di era kecerdasan buatan.

Ide-ide Srinivasan ini menempatkan mata uang kripto sebagai pusat masa depan digital, mendorong dialog penting tentang bagaimana teknologi blockchain dapat membentuk cara kita berinteraksi dengan kecerdasan buatan yang sedang berkembang.