Peristiwa angsa hitam (black swan) sebanyak 312 pada tahun 2020 dan 519 pada tahun 2021 mewakili fluktuasi pasar yang hebat yang masing-masing disebabkan oleh faktor epidemi dan kebijakan. Akibat dampak epidemi tersebut, Insiden 312 memicu kepanikan perdagangan di seluruh dunia, yang jauh lebih ganas dibandingkan Insiden 519. Pasar turun tajam hari itu, dengan harga saham turun hampir separuhnya. Dampak luasnya bisa dilihat.

Insiden 519 dipicu oleh faktor kebijakan, dan dana utama mengambil kesempatan untuk menghancurkan pasar, sehingga pasar terus mengalami penurunan. Meski penurunannya juga tergolong besar, namun dibandingkan dengan kejadian 312, penurunan hari itu tidak terlalu dalam, hanya sekitar 30%.

Jika kita mengacu pada tren kejadian 312 untuk memprediksi tren pasar di masa depan, fluktuasi besar serupa mungkin saja terjadi. Hanya dalam beberapa hari, pasar bisa dengan cepat naik ke 60.000, lalu turun dengan cepat ke 45.000, atau bahkan lebih rendah. Fluktuasi yang begitu dahsyat tentunya akan membawa tantangan dan peluang besar bagi investor.

Oleh karena itu, investor perlu mencermati dinamika pasar dan mengalokasikan aset secara rasional untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Pada saat yang sama, kita juga harus tetap tenang dan rasional, tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek, berpegang pada konsep investasi jangka panjang, dan terus memanfaatkan peluang pasar.#BTC#ETH