ZKsync, solusi penskalaan Lapisan 2 untuk Ethereum, baru-baru ini meluncurkan tokennya dengan kapitalisasi pasar yang mengesankan sebesar $900 juta. Peristiwa penting ini disambut dengan antusiasme dan kontroversi dalam komunitas kripto. Peluncuran token tersebut mencakup airdrop yang bertujuan untuk memberi penghargaan kepada pengguna awal dan meningkatkan desentralisasi, namun hal ini menuai banyak kritik karena beberapa alasan.

Reaksi dan Kritik Masyarakat

Distribusi airdrop telah menjadi topik hangat. Banyak anggota komunitas yang menyuarakan keprihatinan atas proses alokasi, menuduh orang dalam menerima token dalam jumlah berlebihan dan mengkritik transparansi aturan yang mengatur airdrop. Sentimen ini diamini oleh beberapa tokoh berpengaruh di dunia kripto. CEO OKX Star mempertanyakan mengapa ada begitu banyak reaksi balik terhadap ZKsync, sementara Justin Sun, pendiri TRON, bahkan menyarankan potensi boikot terhadap token tersebut karena kekhawatiran ini.

He Yi dari Binance mengaitkan ketidakpuasan tersebut dengan banyaknya "pemburu airdrop" yang tidak menerima token apa pun, yang memicu rasa frustrasi dan komentar negatif. Kontroversi ini menyoroti tantangan dan kompleksitas yang terkait dengan airdrop skala besar di dunia kripto.

Kinerja Pasar dan Prospek Masa Depan

Meskipun ada kritik, token ZKsync berhasil mempertahankan kehadiran pasar yang kuat. Volume perdagangan awal cukup besar, menunjukkan minat dan partisipasi yang signifikan dari komunitas kripto yang lebih luas. Tingkat keterlibatan ini menunjukkan bahwa, meskipun ada kendala awal, potensi pasar ZKsync tetap kuat.

Ke depannya, keberhasilan ZKsync kemungkinan besar akan bergantung pada penanganan masalah masyarakat dan memastikan proses distribusi yang lebih transparan dan adil dalam inisiatif mendatang. Kemampuan platform untuk meningkatkan skala transaksi Ethereum secara efisien dan dengan biaya yang lebih rendah terus menjadi proposisi nilai utamanya, yang dapat mendorong adopsi dan integrasi lebih lanjut dalam ekosistem DeFi.