๐Ÿšจ๐Ÿ“Š 60% INVESTOR KRIPTO AS TIDAK MEMAHAMI BLOCKCHAIN โ€‹โ€‹๐Ÿ“Š๐Ÿšจ

Survei terbaru yang dilakukan oleh Preply mengungkapkan bahwa 60% investor mata uang kripto AS tidak memahami teknologi blockchain. Studi ini menyoroti kesenjangan pengetahuan di antara generasi yang berbeda, dengan minat yang besar untuk mempelajari lebih lanjut tentang cryptocurrency dan blockchain.

Menurut temuan Preply, sekitar 40% investor kripto Gen Z yang disurvei di AS kurang percaya diri terhadap pengetahuan mata uang kripto mereka. Kurangnya rasa percaya diri ini bahkan lebih tinggi di kalangan milenial (35%) dan Gen X (32%). Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa 60% investor kripto AS โ€œtidak tahu apa itu blockchain.โ€

Kesenjangan Pengetahuan:

Gen Z: 40% kurang percaya pada pengetahuan kripto

Milenial: 35% kurang percaya diri

Gen X: 32% kurang percaya diri

๐Ÿ“ˆ Minat Belajar:

Terlepas dari kesenjangan pengetahuan, penelitian ini menunjukkan minat yang kuat untuk mempelajari cryptocurrency dan blockchain:

Minat Keseluruhan: 27% dari mereka yang belum pernah berinvestasi dalam kripto menyatakan minatnya untuk mengambil kelas untuk mempelajari lebih lanjut.

Berdasarkan Gender: 54% pria dan 53% wanita yang disurvei menunjukkan minat untuk belajar lebih banyak.

๐Ÿ“ˆ Minat Generasi:

Gen X: 57% ingin mempelajari lebih lanjut

Gen Z: 41% menyatakan minatnya untuk belajar tentang kripto tetapi memiliki kemauan belajar yang paling rendah.

๐ŸŽจ Generasi Baby Boom Paling Sedikit Minatnya terhadap NFT:

Studi ini juga menemukan berbagai tingkat minat terhadap aset digital selain kripto lintas generasi:

Investasi NFT:

Milenial: 12% telah berinvestasi di NFT

Baby Boomers: Hanya 4% yang telah berinvestasi

Mengomentari temuan terkait minat investor kripto terhadap NFT dan metaverse, laporan survei menyatakan:

Keyakinan pada NFT dan Metaverse: Hanya 42% responden yang merasa yakin dengan pemahaman mereka tentang NFT dan metaverse.

Kegembiraan Berinvestasi: 11% tertarik untuk berinvestasi di NFT, sementara 32% penasaran untuk bergabung dengan metaverse.

Saya rasa ini hanya menunjukkan bahwa kita masih berada di tahap awal dalam dunia web3 dan masih banyak lagi peluang yang akan muncul.

Apa pendapat Anda tentang ini?