Persamaan antara Hukum Newton dan Cryptocurrency Bitcoin, Solana dan Pepe
Tiga hukum gerak Isaac Newton yang dirumuskan pada abad ke-17 telah mempengaruhi berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Menariknya, persamaan dapat ditarik antara hukum fisik ini dan pengoperasian mata uang kripto modern seperti Bitcoin, Solana, atau Pepe.
Hukum I Newton (Hukum Inersia): “Benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak kecuali ada gaya luar yang bekerja padanya.”
Dalam konteks mata uang kripto, undang-undang ini dapat disamakan dengan penolakan terhadap perubahan di pasar keuangan. Bitcoin, sebagai mata uang kripto pertama, menciptakan keadaan “pergerakan” di dunia mata uang kripto yang akan terus berlanjut kecuali ada “kekuatan eksternal”, seperti peraturan pemerintah atau peningkatan teknologi yang signifikan, yang melakukan intervensi. Demikian pula, koin seperti Solana dan Pepe cenderung mempertahankan lintasannya sampai ada peristiwa eksternal yang memengaruhinya.
Hukum Kedua Newton (Hukum Gaya dan Percepatan): “Percepatan suatu benda bergantung pada massa benda dan gaya yang bekerja padanya.”
Bagi Bitcoin, "massa" dapat diartikan sebagai nilai pasar dan adopsinya, dan "kekuatan" sebagai peristiwa yang memengaruhi harganya, seperti perubahan permintaan pengguna atau keputusan politik. Dikenal karena kecepatan dan efisiensinya yang tinggi, Solana menunjukkan bagaimana “massa” (biaya transaksi) yang lebih rendah dan “kekuatan” (adopsi teknologi) yang lebih tinggi menghasilkan “akselerasi” yang lebih besar dalam hal popularitas dan penggunaan. Pepe, karena sifatnya yang lebih fluktuatif dan spekulatif, dapat menunjukkan perubahan nilai yang cepat karena adopsi massal yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap kekuatan pasar.