1. CPI Inti turun: CPI inti AS turun ke level terendah dalam tiga tahun di bulan Mei, lebih rendah dari perkiraan, dan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga meningkat.
2. Suku bunga tetap tidak berubah: Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk ketujuh kalinya berturut-turut, yang sejalan dengan ekspektasi pasar.
3. Perkiraan dot plot: Dot plot The Fed menunjukkan bahwa hanya satu kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diperkirakan terjadi pada tahun 2024, sedangkan empat kali penurunan suku bunga diperkirakan terjadi pada tahun 2025.
4. Moderasi inflasi: Meskipun inflasi telah menurun secara signifikan, namun inflasi masih berada di atas target The Fed. The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunga sampai inflasi diturunkan secara berkelanjutan menjadi 2%.
5. Penyesuaian kebijakan moneter: Federal Reserve menyatakan bahwa mereka belum mencapai tahap mengumumkan tanggal penurunan suku bunga dan akan menyesuaikan kebijakan moneter berdasarkan kondisi perekonomian.
CPI AS lebih rendah dari perkiraan, sehingga merangsang antusiasme pasar dan menunjukkan kemampuan AS dalam mengelola ekspektasi. Namun, The Fed belum menunjukkan urgensi untuk menurunkan suku bunga, hal ini terutama didasarkan pada indikator-indikator penting berikut:
1. Tingkat inflasi: Tingkat inflasi belum turun hingga kurang dari 3%, dan masih jauh dari target Federal Reserve sebesar 2%.
2. Tingkat pengangguran: Tingkat pengangguran tidak meningkat secara signifikan dan pasar kerja tetap kuat.
3. Kondisi sistem keuangan: Sistem keuangan tidak sedang menghadapi krisis, melainkan mungkin terdapat risiko overheating setelah penerbitan mata uang yang berlebihan. Hal ini terkait dengan pengabaian pasar terhadap bubble dan juga menjadi salah satu penyebabnya munculnya siklus keuangan secara terus-menerus.
Meskipun pidato Ketua Fed Powell tidak terlalu dovish seperti yang diperkirakan pasar, namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap tren pasar secara keseluruhan.