[Pasar melambat dan raksasa ritel Korea Selatan menarik diri dari industri NFT]

Lotte Home Shopping, cabang e-commerce dari raksasa ritel Lotte, telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengoperasian platform toko NFT-nya, menurut laporan dari outlet berita lokal di Korea Selatan.

Rakuten meluncurkan layanan NFT di platformnya pada Mei 2022. Namun, hanya dua tahun kemudian, perusahaan mengumumkan pada 12 Juni bahwa mereka akan menutup operasi toko NFT pada 2 Juli.

Platform ini terintegrasi ke dalam aplikasi seluler Lotte Home Shopping dan pada awalnya merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengembangkan platform Metaverse.

Toko NFT Rakuten memiliki pendekatan yang unik, menggunakan Won Korea Selatan (KRW) sebagai mata uang transaksi untuk memudahkan pengguna non-kripto.

Perusahaan telah meluncurkan serangkaian produk NFT bertema karakter korporatnya, Bellygom, dan telah memperluas penawaran NFT-nya dalam kemitraan dengan KOL virtual Lucy dan film horor hit tahun 2022 The Witches 2. Ada juga rencana untuk mengaktifkan penjualan NFT sekunder di Opensea, platform perdagangan NFT terbesar di dunia. Namun, penutupan baru-baru ini berarti Rakuten Home Shopping keluar sepenuhnya dari industri NFT.

Semua operasi NFT yang tersisa, termasuk Bellygom NFT, akan ditransfer ke Daehong Communications, sebuah startup kripto yang dimiliki oleh Rakuten Group.

Hyundai Department Store adalah pengecer besar lainnya yang keluar dari industri NFT. Layanan dompet NFT modern, diluncurkan pada tahun yang sama dengan platform Rakuten, menawarkan berbagai insentif kepada pelanggan seperti diskon dan hadiah gratis. Layanan ini sekarang dihentikan dan perusahaan memilih untuk keluar dari pasar.

Selain itu, Shinsegae Group, pemain besar lainnya di industri ritel Korea Selatan, juga telah mengurangi penawaran NFT secara signifikan. Sumber industri mengungkapkan bahwa banyak pengecer yang dulunya tertarik untuk terjun ke bisnis NFT tetapi kini mengurangi operasinya karena momentum pasar berkurang. Orang dalam industri ini menambahkan: "Sebaliknya, mereka berfokus pada penguatan daya saing industri bisnis inti mereka."

Sementara itu, tren terbaru raksasa ritel yang keluar dari pasar NFT terjadi seiring dengan perubahan sikap Korea Selatan terhadap NFT. Regulator keuangan utama negara tersebut berupaya mengklasifikasikan NFT tertentu sebagai aset virtual. Langkah ini mengharuskan bisnis yang menerbitkan NFT yang diklasifikasikan sebagai aset virtual untuk melaporkannya ke lembaga pemerintah Korea Selatan.

#鴉快訊 #NFT