Menurut Odaily, departemen Intelijen Ancaman Google Cloud telah merilis laporan yang menunjukkan bahwa Korea Utara diduga melancarkan serangan terhadap bursa mata uang kripto dan perusahaan fintech Brasil. Serangan-serangan ini dilaporkan dilakukan menggunakan malware dan skema phishing yang canggih.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian spesifik tentang perusahaan yang menjadi sasaran atau tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut. Namun, hal ini menyoroti meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh penjahat dunia maya terhadap sektor keuangan global, khususnya di bidang mata uang digital.

Penggunaan malware dan skema phishing yang kompleks menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi dalam serangan siber ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai langkah-langkah keamanan yang diterapkan di bursa mata uang kripto dan perusahaan fintech, serta menggarisbawahi perlunya strategi keamanan siber yang kuat untuk melindungi dari ancaman tersebut.

Berita ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global mengenai potensi penggunaan mata uang kripto untuk kegiatan terlarang, termasuk pencucian uang dan pendanaan terorisme. Dugaan keterlibatan Korea Utara, negara yang terkenal dengan kontrol ketat terhadap informasi dan teknologi, semakin memperumit masalah ini.

Kesimpulannya, laporan dari departemen Intelijen Ancaman Google Cloud berfungsi sebagai pengingat akan ancaman yang terus-menerus dan terus berkembang yang dihadapi sektor keuangan global, khususnya yang berhubungan dengan mata uang digital. Hal ini menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah keamanan siber yang kuat dan perlunya kewaspadaan terus-menerus dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut.