๐Ÿš€๐Ÿ”ฎ "Kita semua adalah Nigel sekarang." Selamat datang di dunia perbankan yang liar, di mana bahkan mantan kepala ekonom Bank of England, Andy Haldane, dapat ditolak rekening banknya karena "terhubung secara politik"! ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ๐Ÿคฃ

๐Ÿฆ๐Ÿ’ธ Bank menutup rekening kiri dan kanan, berkat aturan anti pencucian uang yang membuat pelanggan "normal" tidak mendapat keuntungan. Pada tahun 2023, bank-bank terbesar di Inggris menutup rekening lebih dari 140.000 perusahaan. Itu berarti 560 bisnis kehilangan akses perbankan per hari kerja! ๐Ÿ˜ฑ

๐Ÿ”๐Ÿ’ผ Tapi inilah yang menarik: ini bukan hanya tentang mencegah pencucian uang. Ini tentang biaya operasional profil akun tertentu, yang diberlakukan oleh aturan AML yang dipertanyakan. Bank melakukan penilaian risiko pada setiap nasabah, yang seringkali tidak menguntungkan, terutama pada rekening kecil. Jadi, mereka memilih untuk tidak melayani pelanggan berpenghasilan rendah. ๐Ÿ˜”

๐Ÿ๏ธ๐ŸŒ Hal ini tidak hanya terjadi di Inggris. Seluruh negara menghadapi penutupan cabang lokal bank asing, sehingga memutus akses terhadap dolar atau euro yang diperlukan untuk membayar impor. Bahkan di negara maju, mendapatkan dan mengelola rekening bank menjadi semakin sulit. ๐Ÿ’”

๐Ÿ’ก๐Ÿ”— Tapi hei, ada hikmahnya! Crypto menjadi alternatif yang semakin praktis. Semakin banyak individu dan dunia usaha yang menyadari keamanan dalam mengakses sistem tabungan dan transaksi alternatif. Dan setiap peningkatan jumlah pengguna kripto memberikan efek jaringan yang mendorong peningkatan kegunaan. ๐ŸŽ‰๐Ÿš€

๐Ÿ‘‡๐Ÿ’ฌ Bagaimana menurut Anda? Apakah kripto adalah masa depan perbankan? Yuk ngobrol di kolom komentar!#DeFi#Web3 #CryptoIsTheFuture