Ripple pada hari Selasa mengumumkan peluncuran dana yang didedikasikan untuk Jepang dan Korea, dengan tujuan mendorong inovasi blockchain di pasar-pasar ini.

Emi Yoshikawa, wakil presiden inisiatif strategis Ripple, menekankan kepercayaan perusahaan terhadap Jepang dan Korea sebagai pusat regional yang penting untuk kemajuan blockchain. Ekspansi ini terjadi di tengah tantangan di AS, di mana industri kripto menghadapi lanskap peraturan yang sulit.

Ripple Meluncurkan Dana Jepang dan Korea untuk Inovasi Buku Besar XRP

Perusahaan Blockchain Ripple telah memperkenalkan dana khusus untuk Jepang dan Korea, yang bertujuan untuk memajukan inovasi pada XRP Ledger sebagai bagian dari perluasan kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik.

XRP, mata uang kripto asli Ripple, beroperasi pada XRP Ledger, sebuah blockchain publik yang dirancang untuk penggunaan perusahaan dan dibangun di atas teknologi sumber terbuka. Ripple memanfaatkan blockchain dan kripto untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas yang lancar dan real-time.

Menurut pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, dana dari XRPL Japan dan Korea Fund akan mendukung inisiatif seperti kemitraan perusahaan, hibah pengembang, investasi startup, dan perluasan komunitas. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Ripple yang lebih luas, yang diumumkan pada Maret 2022, untuk mengalokasikan 1 miliar XRP untuk menyediakan dukungan finansial, teknis, dan bisnis bagi pengembang.

Emi Yoshikawa, wakil presiden inisiatif strategis Ripple, menyoroti pentingnya dana ini dalam mempromosikan inovasi blockchain di Jepang dan Korea, menggarisbawahi kepercayaan Ripple terhadap pasar-pasar ini sebagai pusat yang sangat penting.

Pertumbuhan Ripple di Asia-Pasifik terjadi ketika industri kripto AS menghadapi kondisi peraturan yang sulit, menurut CEO Ripple Brad Garlinghouse, yang menggambarkan situasi tersebut sebagai “bermusuhan.”

Ripple sebelumnya mencatat bahwa Asia-Pasifik adalah salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat dan menegaskan kembali komitmennya untuk memprioritaskan adopsi layanan pembayaran kripto di wilayah tersebut.

Perkembangan dan Ekspansi Terkini Ripple

Ripple secara aktif memperluas kehadiran dan kemitraannya di Jepang dan Asia-Pasifik. Pada bulan April, Ripple berkolaborasi dengan HashKey DX yang berbasis di Tokyo untuk memperkenalkan solusi keuangan rantai pasokan bertenaga XRPL di pasar Jepang. Selain itu, Ripple mendirikan SBI Ripple Asia pada tahun 2016, sebuah perusahaan patungan dengan SBI Holdings, untuk mempromosikan penerapan solusi pembayaran Ripple di seluruh Jepang.

Ke depan, Ripple memiliki rencana untuk memanfaatkan Buku Besar XRP untuk menerbitkan Expo NFT (Non-Fungible Token) resmi di World Expo 2025 di Osaka, Jepang. NFT adalah aset digital unik yang disimpan dan diverifikasi menggunakan teknologi blockchain, yang mencakup karya seni, audio, atau video.

Dalam langkah strategis lainnya, Ripple mendapatkan izin operasional penuh di Singapura pada bulan Oktober, memperkuat negara kota tersebut sebagai kantor pusatnya di Asia-Pasifik sejak tahun 2017.

Pada bulan April, Ripple menjadi berita utama dengan pengumuman peluncuran stablecoin dolar AS, yang diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun ini, menurut pernyataan presiden Ripple, Monica Long.

Mengenai masalah peraturan, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) membatalkan klaim terhadap CEO Ripple Brad Garlinghouse dan salah satu pendiri Chris Larsen pada bulan Oktober. Gugatan yang diajukan pada Desember 2020 menuduh Ripple melanggar hukum dengan menjual XRP tanpa mendaftarkan tokennya ke SEC.

⚠️Penafian

Konten ini bertujuan untuk memperkaya pembaca dengan informasi. Selalu lakukan penelitian independen dan gunakan dana diskresi sebelum berinvestasi. Segala aktivitas pembelian, penjualan, dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.

#Ripple #Blockchain