Menurut U.Today, Hayden Adams, CEO Uniswap Labs, baru-baru ini berbagi pandangannya tentang biaya transaksi di jaringan Ethereum. Adams, yang memimpin bursa terdesentralisasi terbesar di Ethereum, menyatakan bahwa pengguna tidak perlu khawatir tentang 'biaya bahan bakar'. Pernyataan ini menambah perspektif baru pada diskusi yang sedang berlangsung tentang tingginya biaya transaksi Ethereum.

Komentar Adams muncul di tengah perdebatan sengit mengenai biaya yang terkait dengan transaksi Ethereum. Baru-baru ini, artis Iggy Azalea mengajukan pertanyaan tentang penggunaan biaya bahan bakar dan menyatakan keraguannya mengenai dampaknya. Meskipun Azalea secara keliru percaya bahwa semua biaya secara langsung menguntungkan para pendiri Ethereum, komentarnya telah membuat masalah biaya transaksi yang tinggi kembali menjadi sorotan.

Perdebatan mengenai biaya bahan bakar Ethereum semakin meningkat dengan munculnya Solana, sebuah blockchain yang dikenal dengan biaya transaksinya yang lebih rendah. Kinerja Solana baru-baru ini telah membuat beberapa orang berspekulasi tentang masa depan blockchain dan potensinya untuk bersaing dengan alternatif yang lebih hemat biaya.

Pengembang utama Ethereum, termasuk salah satu pendiri Vitalik Buterin, telah menangani masalah biaya bahan bakar selama beberapa waktu. Buterin memperkenalkan EIP-7706 bulan lalu, sebuah proposal yang bertujuan untuk mengoptimalkan data panggilan transaksi dan mengurangi penggunaan gas. Proposal tersebut mencakup jenis gas baru khusus untuk transaksi calldata, yang bertujuan untuk menciptakan pasar biaya terpisah dan membuat calldata lebih terjangkau.

Terlepas dari perdebatan yang sedang berlangsung, Uniswap terus berkembang, menghasilkan total komisi lebih dari $3,64 miliar hingga saat ini. Dalam 24 jam terakhir, Uniswap mengumpulkan biaya $1,62 juta, dan selama sebulan terakhir, telah mengumpulkan $65,95 juta.