Pasar mata uang kripto mengalami guncangan, dengan sebagian besar mata uang kripto mengalami keruntuhan dalam 24 jam terakhir. Seorang influencer kripto dan pendukung Ethereum (ETH) saat ini memiliki kerugian yang belum direalisasi sebesar $8 juta dengan token FRIEND ERC-20.

Khususnya, influencer dengan nama samaran Machi Big Brother, dengan 164.400 pengikut di X, mengalami kerugian lebih dari 50% dengan FRIEND. Lookonchain menemukan posisi kerugian selama satu bulan dari akun yang diberi label dan melaporkannya dalam sebuah postingan pada tanggal 8 Juni.



Menurut analis on-chain, Machi Big Brother telah membeli token tersebut sejak 3 Mei. Secara keseluruhan, dia membeli 8.6 juta FRIEND dengan harga rata-rata $1.81. Influencer kripto menghabiskan 4,975 ETH, senilai $15.6 juta, dalam investasi ini, saat ini turun 55%.

Pada tulisan ini, FRIEND diperdagangkan pada $0,808, setelah jatuh 60% dalam 30 hari terakhir. Oleh karena itu, posisi Machi Big Brother kini bernilai $6,95 juta, turun $8,65 juta dalam lebih dari sebulan.

TEMAN dan volume sosial dengan influencer kripto

Pedagang mata uang kripto terkenal, Ansem, mendefinisikan FRIEND sebagai koin meme dan “koin budaya”, yang menyoroti ekosistemnya. Ansem memposting ini di X pada tanggal 4 Mei, menunjukkan bahwa dia mungkin membangun posisi di token tersebut kira-kira pada waktu yang sama dengan yang dilakukan oleh influencer kripto lainnya.



Menariknya, token tersebut mencapai puncaknya dalam volume sosial dan harga pada awal Mei tetapi tidak pernah mencapai level ini lagi. Data dari Santiment menunjukkan FRIEND mengalami sensasi singkat yang mendorong harga dan minat para influencer kripto satu bulan yang lalu. Namun, lonjakan ini hanya terjadi dalam jangka waktu singkat, namun kini telah memudar dan menimbulkan kerugian.

Koin meme dan teori kebodohan yang lebih besar

Koin meme, seperti FRIEND, memiliki risiko signifikan yang tidak boleh dianggap remeh oleh para pedagang karena sifatnya yang spekulatif. Mata uang kripto ini sering kali tidak memiliki nilai intrinsik, dan harganya terutama didorong oleh hype dan buzz di media sosial.

Influencer dan pedagang kripto yang berinvestasi dalam koin meme pada dasarnya berjudi, berharap bisa menjual dengan harga lebih tinggi kepada orang lain. Pola pikir ini sejalan dengan “Teori Kebodohan Besar”, yang menyatakan bahwa keuntungan dapat diperoleh dari aset yang dinilai terlalu tinggi. Namun, teori ini juga menggarisbawahi risiko yang melekat, karena pasar pada akhirnya mungkin akan kehabisan pembeli yang berminat.

Ketika hype memudar dan permintaan berkurang, pedagang mungkin akan kehilangan aset yang tidak berharga, sehingga mengakibatkan kerugian finansial yang besar.

#crypto #TopCoinsJune2024