🔥Topik Hangat🔥Presiden AS Biden memveto resolusi kongres yang bertujuan untuk membatalkan SAB 121, sebuah tindakan yang memicu reaksi keras dari American Bankers Association (ABA). 📝ABA menyatakan dalam surat yang diterbitkan pada tanggal 31 Mei bahwa mencegah organisasi perbankan yang diatur untuk menyediakan layanan perlindungan aset digital akan merugikan investor, pelanggan, dan bahkan sistem keuangan itu sendiri. 🏦

RUU SAB 121 dipandang sebagai penyimpangan yang signifikan dari perlakuan akuntansi jangka panjang atas aset penyimpanan dan dapat mengancam kemampuan industri perbankan untuk menyediakan penyimpanan aset digital yang aman dan andal kepada pelanggan. 😱ABA mencatat bahwa membatasi bank dalam menyediakan layanan ini akan membuat nasabah memiliki sedikit pilihan yang teregulasi dengan baik dan dapat dipercaya untuk melindungi portofolio aset digital mereka, yang pada akhirnya membuat mereka menghadapi risiko yang lebih besar. 🔒

Pernyataan ABA yang pro-kripto mungkin mengejutkan bagi beberapa orang di industri mata uang kripto, terutama tahun lalu ketika muncul laporan bahwa organisasi tersebut membantu Senator Elizabeth Warren yang skeptis terhadap kripto merancang undang-undang anti-kripto Undang-Undang Anti-Pencucian Uang Aset Digital. 🤔

Namun, saat memveto resolusi tersebut, Biden mengatakan: "Membatalkan penilaian staf SEC dengan cara ini dapat melemahkan otoritas SEC yang lebih luas dalam praktik akuntansi." Dia menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan mendukung tindakan belanja konsumen yang membahayakan kesejahteraan investor dan investor. 👨‍💼

Meskipun lingkungan peraturan saat ini penuh tantangan, kami tetap optimis terhadap prospek Bitcoin. 💪Mari kita perhatikan tren regulasi global blockchain dan jelajahi masa depan industri ini! 🚀