Veto Biden atas Pencabutan SAB 121 SEC Membagi Komunitas Kripto

Dalam langkah yang mengejutkan, Presiden Joe Biden memveto pencabutan Buletin Akuntansi Staf 121 (SAB 121) SEC meskipun ada dukungan bipartisan. SAB 121 adalah seperangkat pedoman akuntansi SEC yang kontroversial yang dikritik karena menghalangi bank investasi menawarkan layanan penyimpanan mata uang kripto berskala besar.

1. Latar Belakang

Pada 16 Mei, Partai Demokrat dan Republik bersatu untuk meloloskan pencabutan SAB 121 dengan suara 60-38. Gedung Putih telah memperingatkan bahwa pencabutan SAB 121 dapat melemahkan kemampuan SEC untuk melindungi investor mata uang kripto dan mengindikasikan bahwa Biden akan memveto pencabutan tersebut jika perlu, yang dilakukannya pada 1 Juni.

2. Reaksi terhadap Veto

Keputusan Biden mengecewakan banyak orang yang memandang SAB 121 berbahaya dan bertentangan dengan pendapat mayoritas baik di DPR maupun Senat. Asosiasi Blockchain mengomentari jangkauan SEC yang berlebihan dan upaya berkelanjutan menuju regulasi. Biden mempertahankan keputusannya, dengan menyatakan bahwa membalikkan penilaian staf SEC dapat melemahkan otoritas SEC yang lebih luas dalam praktik akuntansi dan menekankan komitmen pemerintahannya untuk melindungi konsumen dan investor.

3. Respon Komunitas Kripto

Salah satu pendiri Cardano Charles Hoskinson dan CEO Galaxy Digital Mike Novogratz menyatakan ketidakpuasan mereka, menggambarkan keputusan Biden sebagai bagian dari “perang terhadap kripto” yang lebih luas. Namun, beberapa pihak, seperti CEO Bitwise Hunter Horsley, mendukung pendekatan hati-hati Biden, dan menyatakan bahwa anggota parlemen AS ingin mendorong pengembangan kripto yang masuk akal.

Meskipun Kongres menunjukkan peningkatan minat dalam mendukung mata uang kripto, Gedung Putih tetap berhati-hati mengenai implikasinya. Hak veto Biden terhadap pencabutan SAB 121 dapat berdampak pada pendiriannya dalam pemilihan presiden mendatang, menyoroti perpecahan yang sedang berlangsung dalam komunitas kripto.