$BTC $ETH $BNB ### Pemain Kunci Bersatu Melawan Aturan Kripto SEC

Dalam aliansi yang tidak biasa, kelompok perbankan besar Wall Street dan anggota kongres terkemuka telah mendesak Presiden Joe Biden untuk mempertimbangkan kembali pendiriannya terhadap kebijakan akuntansi kripto SEC yang kontroversial. Mereka meminta Presiden untuk mundur dari niatnya untuk memveto resolusi Kongres baru-baru ini untuk membatalkan Buletin Akuntansi Staf SEC No. 121 (SAB 121). Kebijakan ini mengamanatkan bahwa bank harus memperlakukan aset digital nasabah sebagai miliknya dan menempatkan aset tersebut di neraca bank. Baik bank maupun perusahaan kripto berpendapat bahwa tindakan ini dapat menghambat operasi dan daya saing mereka secara signifikan.

### Dukungan Bipartisan Luas Terhadap SAB 121

Kongres menunjukkan kesatuan bipartisan yang jarang terjadi dalam menolak SAB 121. Standar akuntansi ini telah dikritik karena secara efektif mencegah bank yang teregulasi menawarkan layanan penyimpanan aset digital dalam skala besar. Dengan memasukkan aset-aset ini ke dalam neraca bank, bank akan menghadapi persyaratan permodalan, likuiditas, dan kehati-hatian lainnya yang lebih tinggi, tidak seperti pesaing non-bank mereka.

Sebuah surat kepada Presiden Biden, yang ditandatangani oleh kelompok berpengaruh seperti American Bankers Association dan Financial Services Forum, menekankan kekhawatiran ini. Mereka berpendapat bahwa SAB 121 memperlakukan aset digital seolah-olah dimiliki oleh bank dan bukan sekadar disimpan oleh bank, sehingga menimbulkan beban yang tidak perlu.

### Tekanan Politik dari Kedua Sisi

Senator Cynthia Lummis (R-Wyo.) dan Perwakilan Patrick McHenry (R-N.C.) juga mengirimkan surat kepada Presiden Biden, meminta agar dia menghindari memveto resolusi tersebut atau berkolaborasi dengan SEC untuk membatalkan pedoman staf. Mereka menyoroti bahwa SEC memiliki kewenangan untuk membatalkan SAB 121 dan terdapat banyak preseden untuk merevisi buletin akuntansi staf.

### Partai Demokrat yang Terpecah

Menariknya, 11 anggota Senat Demokrat, termasuk Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer (D-N.Y.) dan Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden (D-Ore.), menentang posisi Presiden Biden. Senator Wyden, berbicara di Konsensus CoinDesk 2024, mengkritik kebijakan SEC karena menerapkan standar yang berbeda pada kripto dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya.

### Justifikasi SEC dan Dilema Biden

Ketua SEC Gary Gensler membela SAB 121, menjelaskannya sebagai respons yang diperlukan terhadap gejolak di pasar kripto selama tahun 2022. Dia menekankan bahwa buletin tersebut dimaksudkan untuk mengatasi masalah runtuhnya perusahaan kripto yang memperlakukan aset pelanggan sebagai bagian dari harta kebangkrutan mereka.

Namun, ancaman Presiden Biden untuk memveto resolusi tersebut berasal dari kekhawatirannya bahwa membatalkan peraturan berdasarkan Undang-Undang Tinjauan Kongres akan mencegah SEC menerapkan tindakan serupa di masa depan. Hal ini, menurutnya, akan membatasi kemampuan SEC untuk memastikan perlindungan yang tepat dan mengatasi masalah masa depan terkait aset kripto, termasuk stabilitas keuangan.

### Hitung Mundur Menuju Hari Pengambilan Keputusan

Presiden Biden memiliki waktu hingga Senin untuk memutuskan apakah akan memveto resolusi tersebut. Sektor keuangan, pendukung kripto, dan tokoh politik sama-sama menantikan keputusannya, yang dapat berdampak signifikan terhadap masa depan regulasi aset digital di Amerika Serikat.

### Jaringan dan Tetap Terinformasi

Terhubung dengan @OroCryptoTrends pakar industri dan sesama penggemar kami untuk mendiskusikan perkembangan terkini dalam regulasi kripto. Bagikan pemikiran dan wawasan Anda untuk tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap aset digital yang berkembang pesat.

Dengan terlibat dalam diskusi penting ini, Anda dapat membantu membentuk masa depan regulasi kripto dan memastikan pendekatan seimbang yang mendorong inovasi sekaligus menjaga stabilitas keuangan.

#CryptoRegulation #StartInvestingInCrypto #SECPolicy #BidenDecision # #write2earn