1. Lindung nilai risiko
Ibu memberi Xiao Ming 10 yuan dan memintanya pergi ke pasar sayur untuk membeli makanan.
Xiao Ming memegang uang itu dan berpikir: Ibu biasanya suka makan terong, tapi ayah tidak. Tapi ayahku tidak ada di rumah. Aku ingin tahu apakah dia akan kembali untuk makan malam hari ini? Jadi setelah Xiao Ming menghabiskan 3 yuan untuk membeli terong, dia juga menghabiskan 3 yuan untuk membeli brokoli yang disukai ayahnya.
Ini adalah lindung nilai risiko, menggunakan brokoli untuk melindungi risiko ayah datang kembali untuk makan malam tetapi tidak menyukai terong.
2. Arbitrase
Melanjutkan dengan item pertama, Xiao Ming memiliki sisa 4 yuan setelah membeli terong. Ketika dia melihat sebuah kios pinggir jalan menjual jeruk bali dengan harga khusus, Xiao Ming menggunakan sisa 4 yuan untuk membeli jeruk bali.
Saat naik ke atas, Nenek Li melihat jeruk bali di tangan Xiao Ming dan berkata: Yo! Jeruk bali Anda segar sekali. Di mana Anda membelinya? Saya tidak selalu bisa mendapatkan jeruk bali dari supermarket di lantai bawah. Bagaimana kalau Anda menjualnya kepada saya seharga 5 yuan?
Jadi Xiao Ming menjual jeruk bali itu kepada Nenek Li seharga 5 yuan. Ini adalah arbitrase, menggunakan perbedaan harga komoditas yang sama di pasar yang berbeda untuk memperoleh keuntungan.
3. Perjudian
Ada tiga paman di desa, masing-masing memiliki sisa 10.000 yuan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana menggunakan uang cadangan ini, jadi mereka bermain dengan tuan tanah di waktu luang mereka. Yang kalah masing-masing memberikan 1.000 yuan kepada pemenang. dan pemenangnya mendapat 2.000 yuan.
4. Investasi
Belakangan, Paman Wang merasa kurang beruntung, sehingga ia menghabiskan seluruh sisa uangnya untuk membeli Banlangen, yang harganya 1 yuan sebungkus. Belakangan, terjadi SARS, dan harga Banlangen naik menjadi 10 yuan per bungkus. Paman menjual semuanya, dan setiap orang mendapat 45.000 yuan.
5. Jual stop loss
Bibi melihat Banlangen sangat menguntungkan, maka mereka menghabiskan 10.000 yuan untuk membeli 1.000 bungkus Banlangen seharga 10 yuan per bungkus, dan berencana menjualnya nanti untuk menghasilkan uang. Nanti SARS sembuh, dan harga Banlangen diturunkan menjadi 5 yuan sebungkus. Beberapa bibi merasa ada yang tidak beres dan segera menjual semuanya, kehilangan 5.000.
6. Investor yang mengikuti tren terjebak
Di sisi lain, ada pula bibi yang sangat yakin harga banlangen bisa naik, namun mereka menolak menjualnya dan akhirnya terjebak.