Para penipu ini secara khusus bertujuan untuk memanfaatkan hype seputar teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menarik calon korban. Mereka mungkin menggunakan kata-kata manipulatif yang umum untuk mengiklankan aktivitas penipuan mereka.
Selain itu, orang-orang jahat ini juga dapat mengandalkan teknologi AI canggih untuk meniru identitas mereka. Pesatnya pertumbuhan #AI telah mempermudah penipu untuk menyamar sebagai lembaga pemerintah serta individu terkenal (seperti CEO Ripple Brad Garlinghouse).
SEC juga memperingatkan para penipu yang menjangkau calon korban melalui media sosial untuk menjalin hubungan online dan mempromosikan investasi palsu. Oleh karena itu pengguna disarankan untuk tidak mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan saran yang ditemukan di internet. Tentu saja, individu tidak boleh membagikan informasi keuangan sensitif mereka kepada orang asing secara online.
Lebih lanjut, SEC juga memperingatkan mengenai skema pump and dump yang melibatkan aset digital. Peringatan ini muncul di tengah semakin populernya #meme s, dengan banyak selebritas yang mengikuti tren cryptocurrency terbaru dengan meluncurkan token mereka sendiri.
Perlu dicatat bahwa beberapa koin populer baru-baru ini dituduh melakukan penipuan. #SEC secara khusus menyebutkan koin meme dalam peringatan investornya, dengan mengatakan bahwa promotor sering kali secara artifisial menaikkan harga koin tertentu untuk memanfaatkan hype tersebut.