Menurut laporan baru yang diterbitkan oleh European Blockchain Observatory and Forum (EUBOF) pada tanggal 24 Mei, konvergensi antara blockchain dan AI menjadi tren yang kuat di Eropa.

EUBOF melihat potensi besar dalam menggabungkan kedua teknologi ini, terutama di bidang kesehatan dan keuangan, di mana data sensitif dapat disimpan dengan aman di blockchain. Kombinasi ini juga menciptakan jaringan AI yang terdesentralisasi, meminimalkan risiko monopoli data, dan mendorong kolaborasi dalam pengembangan AI.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi kontrak pintar, sehingga menguntungkan banyak industri. EUBOF memperkirakan pertumbuhan ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan lahirnya protokol dan aplikasi baru.

Untuk mendukung pengembangan AI, Eropa juga mengumumkan rencana untuk mengubah peraturan pada Proyek Komputasi Kinerja Tinggi Eropa Bersama (EuroHPC). Amandemen ini bertujuan untuk menciptakan "pabrik AI" baru, yang menggunakan superkomputer untuk mendorong pengembangan AI. EuroHPC saat ini mengelola sembilan superkomputer di seluruh Eropa.

“Pabrik AI” baru akan terus memajukan misi ini, dengan Eropa memberikan dukungan finansial hingga 50% dari biaya pengadaan dan pengoperasian superkomputer AI untuk organisasi. Setelah lima tahun, kepemilikan mesin ini dapat dialihkan ke unit organisasi setelah pengujian penerimaan.

Wakil Presiden kawasan Wallonia dan Menteri Ekonomi, Riset dan Inovasi Willy Borsus menegaskan: “Persatuan adalah kekuatan Eropa, dan bersama-sama kita telah mencapai tujuan-tujuan besar. Kami telah melihat hal ini dengan pengembangan superkomputer terkemuka di dunia, dan sekarang kami ingin meningkatkan output dari mesin-mesin canggih ini melalui AI yang dapat dipercaya.”