Elon Musk baru saja mengungkapkan rencana untuk membangun superkomputer "Gigafactory of Compute" untuk mendukung chatbot AI barunya, Grok. Menurut sumber dari The Information, superkomputer ini diharapkan mulai beroperasi pada musim gugur tahun 2025 dan dapat bekerja sama dengan Oracle dengan biaya hingga 1 miliar USD selama proses pengembangannya.

Superkomputer "Gigafactory of Compute" akan menggunakan chip pemrosesan grafis (GPU) H100, produk andalan Nvidia, dan dirancang agar lebih kompak dibandingkan cluster GPU terbesar saat ini. GPU H100 saat ini menjadi pemimpin pasar untuk pusat data AI tetapi sangat langka karena tingginya permintaan.

xAI, perusahaan yang didirikan oleh Musk pada Juli 2023, saat ini menjadi pelanggan terbesar Oracle untuk chip H100, yang menggunakan lebih dari 15.000 chip AI yang diproduksi oleh NVIDIA. Bahkan Tesla, perusahaan Musk, menggunakan superkomputer yang disediakan NVIDIA untuk memproduksi kendaraan listrik.

Rencana untuk membangun superkomputer menunjukkan ambisi Musk untuk menciptakan chatbot AI yang canggih, bersaing dengan pesaing seperti OpenAI yang didukung Microsoft dan Google milik Alphabet. Dia juga salah satu pendiri OpenAI.

Musk pernah berbagi bahwa pelatihan model Grok 2 menggunakan sekitar 20.000 GPU Nvidia H100, dan dia memperkirakan Grok 3 dan seterusnya akan membutuhkan hingga 100.000 chip H100.

Membangun superkomputer dengan skala "besar" akan membantu xAI memproses data dalam jumlah besar dan melatih model AI yang lebih kompleks, sehingga meningkatkan kinerja dan fitur chatbot AI Grok.

Meski xAI dan Oracle belum secara resmi mengomentari informasi ini, pembangunan superkomputer bertenaga Musk untuk Grok telah menarik perhatian dunia teknologi.

Superkomputer “Gigafactory of Compute” dapat menjadi langkah maju yang besar dalam perlombaan AI global, menjadikan Grok sebagai pesaing tangguh di bidang chatbot AI.