Apa itu web3?

Web3, sering disebut sebagai Web 3.0, mewakili generasi internet berikutnya, menekankan desentralisasi, teknologi blockchain, dan peralihan kendali dari entitas terpusat ke individu. Berikut adalah fitur utamanya:

1. **Desentralisasi**: Berbeda dengan Web 2.0, di mana data dan konten sebagian besar dikendalikan oleh entitas terpusat seperti Google, Facebook, dan Amazon, Web3 memanfaatkan teknologi blockchain untuk mendistribusikan kendali dan pengambilan keputusan di seluruh jaringan node.

2. **Teknologi Blockchain**: Web3 menggunakan blockchain sebagai teknologi dasarnya, memastikan transparansi, keamanan, dan kekekalan data. Hal ini memungkinkan pembuatan dan pengelolaan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar.

3. **Mata Uang Kripto dan Token**: Web3 mengintegrasikan mata uang dan token digital, memungkinkan model ekonomi dan struktur insentif baru. Aset digital ini dapat digunakan untuk transaksi, tata kelola, dan akses ke berbagai layanan.

4. **Pemberdayaan Pengguna**: Web3 bertujuan untuk memberi pengguna kontrol lebih besar atas data, identitas, dan interaksi online mereka. Pengguna dapat mengelola identitas dan aset digital mereka sendiri tanpa bergantung pada perantara.

5. **Interoperabilitas**: Web3 berupaya menciptakan interaksi yang lancar antara berbagai platform dan layanan. Hal ini difasilitasi melalui protokol dan standar yang memastikan kompatibilitas dan pembagian data di berbagai sistem.

Secara keseluruhan, Web3 mewakili perubahan paradigma menuju ekosistem internet yang lebih berpusat pada pengguna, aman, dan transparan.