🚀💵Pertarungan pemilu 2024: akankah suara menentukan nasib kripto?
Mengingat betapa pentingnya peran India dan Amerika Serikat dalam perekonomian global, pemilu saat ini di sana dan pemilu yang akan datang di Amerika Serikat dapat berdampak signifikan pada pasar mata uang kripto.
Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar, India telah menjadi pusat mata uang kripto terbesar di dunia. 93,5 juta pemilik mata uang kripto, atau 6,55% dari total populasi India, pada tahun 2023.
Sementara itu, Amerika Serikat, yang berpenduduk sekitar 340 juta orang, memiliki pasar mata uang kripto terbesar dalam hal persentase kepemilikan, dengan sekitar 52,9 juta orang, atau 15,56% populasi, memiliki aset digital.
Lebih dari 15% pemilik mata uang kripto Amerika memiliki kepemilikan mata uang kripto lebih dari $10.000. Satu dari lima orang Amerika kini memiliki aset digital, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kekuatan politik kelompok tersebut.
Demografi ini beragam: 22% mengidentifikasi diri sebagai anggota Partai Demokrat, 18% sebagai anggota Partai Republik, dan 22% sebagai anggota Independen. Selain itu, 60% adalah Gen Z atau Milenial, dan 41% adalah minoritas.
Blok pemilih kripto yang beragam ini dapat memainkan peran penting dalam pemilu 2024, terutama di negara bagian yang masih belum stabil di mana margin yang sempit sering kali menentukan pemilu.
Sebaliknya, pemilu India pada tahun 2024 diperkirakan tidak akan membawa perubahan langsung pada kebijakan kripto.
Perdana Menteri Narendra Modi, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, kemungkinan akan melanjutkan sikap pembatasan saat ini terhadap kripto, termasuk pajak sebesar 1% yang dipotong pada sumber transaksi.
Meskipun negara ini mengadopsi aset digital dengan cepat, kripto tetap menjadi isu khusus bagi sebagian besar pemilih di India, dibayangi oleh masalah ekonomi dan sosial yang lebih mendesak.
Dengan 22% mengidentifikasi diri sebagai anggota Partai Demokrat, 18% sebagai anggota Partai Republik, dan 22% sebagai anggota Independen, kelompok ini beragam. Selain itu, 41% merupakan minoritas dan 60% merupakan Gen Z atau Milenial.
Khususnya di daerah-daerah yang tidak stabil di mana pemilu kadang-kadang ditentukan dengan selisih tipis, kelompok pemilih kripto yang bervariasi ini mungkin sangat penting dalam pemilu tahun 2024.