Menurut Odaily, sejak dirilisnya 'Deklarasi Kebijakan Pengembangan Aset Virtual di Hong Kong' pada Oktober 2022, pemerintah kerap mengeluarkan kebijakan baru. Misalnya, pada bulan April tahun ini, pasar lokal membuat sejarah dengan memperkenalkan Bitcoin dan ETF spot Ethereum. Hong Kong juga tidak ketinggalan dalam pasar investasi aset dunia nyata (RWA). Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) baru-baru ini memperjelas bahwa penerbitan token keamanan (STO) dan investasi ATMR dapat dibuka untuk investor ritel, sehingga semakin memperluas pasar aset virtual dan menarik lebih banyak modal dan talenta fintech ke Hong Kong.

Pada bulan Februari tahun lalu, pemerintah berhasil menerbitkan obligasi hijau yang diberi token senilai HKD 800 juta, yang merupakan contoh khas dari proyek tokenisasi ATMR. Selain itu, pada bulan November tahun lalu, SFC mengeluarkan 'Surat Edaran tentang Produk Investasi yang Diakui', yang mencantumkan persyaratan bagi SFC untuk mempertimbangkan mengizinkan tokenisasi produk investasi yang ditawarkan kepada publik di Hong Kong berdasarkan Bagian IV dari 'Sekuritas. dan Peraturan Berjangka'. Selain sekuritas yang diberi token, SFC telah mengambil langkah-langkah untuk mengakui produk investasi yang diberi token.

Faktanya, pada awal September tahun lalu, Tai Chi Capital meluncurkan PRINCE Token, yang merupakan STO dana real estate pertama yang ditujukan untuk investor profesional di Hong Kong. STO ini adalah model penggalangan dana tokenisasi dana pertama yang disetujui oleh SFC.