Kiamat Pekerjaan AI atau Utopia? Elon Musk Menimbang

Pegang topi kerasmu! Elon Musk, pakar teknologi di balik Tesla dan SpaceX, memicu kehebohan dengan komentarnya tentang kecerdasan buatan (AI). Pada konferensi baru-baru ini, Musk menggambarkan masa depan di mana AI dapat sepenuhnya mengubah lanskap ketenagakerjaan.

“Bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan Anda,” kata Musk, mengisyaratkan sebuah dunia di mana pekerjaan sepenuhnya bersifat sukarela. Dia membayangkan skenario yang didukung oleh AI dan robot, yang dengan mudah memenuhi semua kebutuhan dan keinginan kita.

Tapi apakah ini mimpi buruk distopia atau mimpi utopis? Musk menawarkan secercah harapan. Ia yakin transisi ini dapat mengarah pada sistem “pendapatan tinggi universal”, yang memastikan kebutuhan dasar setiap orang terpenuhi, apa pun pekerjaannya.

Namun, Musk bukannya tanpa kekhawatiran. Dia secara terbuka mengakui bahwa AI juga menimbulkan "ketakutan terbesarnya". Sudut pandang yang berbeda ini menyoroti sifat potensi dampak AI yang kompleks dan beragam terhadap masyarakat.

Meskipun visi Musk mengenai pendapatan universal menawarkan jaring pengaman, pernyataannya juga meningkatkan kekhawatiran tentang gangguan besar yang dapat ditimbulkan oleh AI terhadap angkatan kerja. Satu hal yang pasti: perbincangan tentang AI dan dampaknya terhadap pekerjaan baru saja dimulai.