Bank sentral Hong Kong mempelajari dampak AI terhadap pekerjaan dan keterampilan perbankan

Wakil kepala eksekutif HKMA Arthur Yuen mengatakan bahwa meningkatkan keterampilan karyawan akan memungkinkan mereka “hidup berdampingan dengan teknologi di era AI.”

Seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), bank sentral Hong Kong secara aktif menilai potensi dampaknya terhadap para profesional perbankan.

Pada tanggal 23 Mei, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) – bank sentral di wilayah administratif khusus – mendesak lembaga keuangan untuk merencanakan strategi pengembangan dan pelatihan tenaga kerja karena dampak AI mulai terasa di sektor perbankan.

Wakil kepala eksekutif HKMA Arthur Yuen mengatakan bahwa beberapa lembaga keuangan telah melatih kembali staf mereka untuk peran baru dalam persiapan menghadapi kemajuan teknologi.

Dia mengatakan beberapa bank memiliki 2% stafnya yang beralih ke peran baru setelah program pelatihan. Yuen menulis:

“Kasus-kasus sukses ini mencakup staf garis depan di cabang-cabang bank yang dilatih ulang dan dipindahkan ke bidang fungsional lain seperti manajemen kekayaan, manajemen risiko, kepatuhan, dan sebagainya.”

Meskipun hal ini terjadi pada tahun 2022, eksekutif HKMA mendesak bank untuk melakukan pendekatan serupa terhadap kebangkitan AI. Yuen percaya bahwa industri harus merencanakan pengembangan tenaga kerja secara proaktif.

Eksekutif bank sentral tersebut percaya bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dapat memungkinkan mereka “hidup berdampingan dengan teknologi di era AI.”

Oleh karena itu, Yuen mengatakan bank sentral juga memperbarui Manual Kebijakan Pengawasan mengenai peningkatan kapasitas. Dalam pembaruannya, HKMA menyatakan bahwa bank harus menetapkan arah masa depan yang jelas untuk pengembangan tenaga kerja.

Selain itu, eksekutif tersebut mengatakan bahwa bank harus menciptakan strategi untuk memenuhi kebutuhan talenta mereka, termasuk mengalokasikan sumber daya untuk pelatihan staf.

Untuk mendukung industri ini, Yuen juga mengumumkan bahwa HKMA akan melakukan studi mengenai sejauh mana dampak AI terhadap peran pekerjaan di perbankan. Eksekutif mengatakan hal itu akan memberikan referensi bagi industri dan memungkinkan mereka untuk lebih mendukung karyawan yang terkena dampak dalam potensi transisi mereka ke peran lain.

Sementara itu, Yuen berpendapat bahwa talenta diperlukan agar perkembangan industri perbankan dapat berkelanjutan. Eksekutif tersebut mengatakan bahwa saat ini, “dampak penuh” AI generatif terhadap pekerjaan tradisional manusia belum terlihat.

Meskipun demikian, pihak eksekutif berharap bahwa melalui upaya kolaboratif, sektor perbankan di kawasan ini dapat “berada dalam posisi yang baik untuk memaksimalkan manfaat teknologi sekaligus meminimalkan dampaknya terhadap pasar tenaga kerja.” #Write2Earn