Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi menyetujui ETF Ethereum pertama, yang menandai tonggak sejarah besar bagi industri mata uang kripto.

Pada tanggal 23 Mei, SEC menyetujui pengajuan 19b-4 untuk ETF Ethereum spot dari VanEck, BlackRock, Fidelity, Grayscale, Franklin Templeton, ARK 21Shares, Invesco Galaxy, dan Bitwise. Terlepas dari itu, penerbit ETF masih memerlukan SEC untuk menandatangani pernyataan pendaftaran S-1 yang sesuai untuk memulai perdagangan secara resmi, yang diperkirakan akan memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Keputusan bersejarah ini diambil setelah pengawasan ketat selama berbulan-bulan dari SEC dan satu hari setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS melakukan pemungutan suara untuk mengesahkan rancangan undang-undang tentang inovasi keuangan dan teknologi untuk abad ke-21, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan peraturan yang lebih besar pada industri mata uang kripto. 

Sebelumnya, para analis cukup pesimis dengan kemungkinan SEC memberikan lampu hijau ke ETF Ethereum. Pakar Bloomberg Eric Balchunas pernah mengatakan bahwa hanya ada 25% kemungkinan hal ini terjadi pada bulan Mei. Namun, SEC menyetujui ETF Bitcoin spot awal tahun ini, bersamaan dengan persetujuan Hong Kong terhadap ETF ETH dan sinyal positif dari Kongres AS. memicu harapan bagi pasar.

Keputusan di atas menunjukkan semakin jelasnya pengakuan dari regulator terhadap berbagai jenis aset digital. Persetujuan ETF spot Ethereum diharapkan dapat menarik arus masuk modal yang besar dari investor institusi, meningkatkan likuiditas dan membawa pasar ke fase pertumbuhan baru.

Namun, kekhawatiran masih mengenai pendekatan SEC. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa regulator kurang terbuka dalam berdialog dengan pihak terkait, berbeda dengan proses persetujuan ETF Bitcoin spot sebelumnya.