Bitcoin dan saham mengalami kenaikan harga yang signifikan setelah rilis data inflasi bulan April dari Amerika Serikat.

Indeks Harga Konsumen (CPI), yang mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayar konsumen perkotaan dari waktu ke waktu untuk sejumlah barang dan jasa konsumen, menunjukkan harga konsumen naik 3,4% dari tahun lalu.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan sedikit penurunan inflasi tahun-ke-tahun dibandingkan dengan tingkat inflasi 3,7% di bulan Maret.

Tren harga Bitcoin 24 jam|Sumber: CoinMarketCap

Tak lama setelah BLS mengumumkan temuannya, harga Bitcoin (BTC) mencapai $64,492, naik 4% dalam 24 jam terakhir dan 1% dalam satu jam terakhir, menurut CoinMarketCap.

Tren harga Ethereum 24 jam|Sumber: CoinMarketCap

Demikian pula, Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami kenaikan harga menjadi $2,960.94, naik 1.87% dari hari sebelumnya dan 1% dari satu jam yang lalu.

BLS menyoroti perumahan dan bensin sebagai kontributor utama terhadap tingkat inflasi di bulan April, yang mencerminkan tekanan ekonomi yang sedang berlangsung di sektor-sektor ini.

Kesimpulan

Kenaikan harga Bitcoin dan Ethereum terkait erat dengan rilis data inflasi AS, yang menunjukkan bahwa investor mungkin memandang mata uang kripto sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Meskipun tingkat inflasi telah menurun dibandingkan bulan Maret, kenaikan harga perumahan dan bensin masih menjadi pendorong utama inflasi, yang mungkin mempengaruhi daya beli konsumen dan ekspektasi perekonomian.

Ketika harga Bitcoin dan Ethereum naik, minat terhadap mata uang kripto kemungkinan akan semakin meningkat, terutama ketika mempertimbangkan potensinya sebagai pilihan investasi alternatif. Namun, investor harus terus memantau indikator makroekonomi dan dinamika pasar mata uang kripto untuk membuat keputusan investasi yang tepat. #美国通胀 #CPI #比特币 #以太坊