Iklim saat ini tampaknya mendukung pertumbuhan barang digital berbasis blockchain yang dikenal sebagai NFT. Pada puncaknya, pasar barang digital mencapai penjualan sekitar $17 miliar, sementara barang digital mainstream menghasilkan sekitar $50 miliar. Memiliki barang digital bukanlah hal yang aneh, bahkan bagi mereka yang paling skeptis terhadap NFT. Industri item dalam game global tumbuh pesat setiap tahunnya. Pada tahun 2025, diperkirakan $77 miliar akan dibelanjakan untuk pembelian dalam game, meskipun ada perkiraan yang lebih tinggi lagi untuk konsumsi barang digital.

Pasar barang virtual mungkin mencapai $294 miliar pada akhir dekade ini, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 20%. Meskipun sebagian dari pengeluaran tersebut akan digunakan untuk barang-barang kosmetik digital, pertumbuhan teknologi dapat menambah kategori barang digital dan model ekonomi baru.

Akankah Kepemilikan Digital yang Sebenarnya Menjadi Nilai Jual NFT?

Secara kasar dan ukuran moneter, pasar digital untuk game-game arus utama tampaknya menang. Namun, pemain selalu menghadapi bencana dengan item digital yang disimpan di server game. 

Pemain telah melaporkan bencana seperti skin yang dicuri, atau item digital yang tidak berfungsi di versi game baru. Pasar skin tidak hanya berkembang hingga $50 miliar per tahun dalam beberapa tahun terakhir, namun skin kini menjadi kunci untuk menambah variasi permainan dan mencapai tampilan yang dipersonalisasi. Oleh karena itu, kepemilikan yang aman dan terjamin adalah kunci untuk mengamankan barang-barang berharga. 

Tantangan terbesar bagi pendukung teknologi NFT adalah menghilangkan citra bahwa barang digital terutama dijual demi keuntungan alih-alih berfungsi sebagai lapisan keamanan kepemilikan. Sejauh ini, hanya sedikit studio game mainstream yang memperkenalkan NFT, dan itu hanya bersifat opsional atau eksperimental. 

NFT Menang dengan Pasar yang Lebih Transparan

Pasar informal untuk skin dalam game arus utama berkembang begitu cepat sehingga tidak ada tempat yang dapat diandalkan untuk mengubah kepemilikan. Pasar penjualan kulit bersifat informal, tidak diatur, dan tidak transparan. Semua situs penjualan kembali menetapkan persyaratannya sendiri, dan sering kali, penyelesaian harga bersifat informal, tanpa arbitrase atau bantuan lain. 

Dibandingkan dengan penjualan kembali skin game informal, pasar NFT sangat transparan dan terorganisir dengan baik. Setiap NFT hadir dengan riwayat transfer kepemilikan yang jelas. Selain itu, informasi harga mudah dikumpulkan. Semua item dalam suatu koleksi diketahui dan dapat dicari, serta terdapat informasi harga tertinggi dan terendah, kelangkaan, dan potensi permintaan.

Pasar Arus Utama Meniru Model Perdagangan NFT

Booming perdagangan NFT pada tahun 2021 dan 2022 menciptakan beberapa praktik baik dalam perdagangan barang digital. Proyek seperti Pasar Putih telah menyatukan hal-hal terbaik dari kedua dunia. Pasar mengkhususkan diri dalam menukar skin Counter Strike 2, memodelkan kelangkaan, harga dan permintaan yang mirip dengan OpenSea. 

😏 Ini pilihan baru kami dengan skin keren hingga $1 pic.twitter.com/wTlA0aWha7

— CS2 white.market (@whitemarketcsgo) 10 Mei 2024

White Market juga menggunakan Kode WhiteBit sebagai alat untuk membayar dengan mata uang digital. Pemilik skin dapat menggunakan USDT untuk membeli atau menerima dana. 

Hal sebaliknya juga terjadi—game Shrapnel yang berbasis Avalanche memungkinkan pembelian token dalam game SHRAP dengan kartu secara langsung, sehingga membuka peluang bagi sejumlah besar pemain yang tidak bersedia membayar dalam kripto.

Bisakah Item Game Ditandai Lagi?

Perusahaan game hampir tidak perlu memutuskan standar kepemilikan sebenarnya untuk item dalam game mereka. Sebaliknya, startup blockchain hanya menambahkan lapisan keamanan baru. 

Metazero adalah salah satu proyek yang bertujuan untuk memberi token pada aset digital yang sudah ada. Pengguna dengan akun Steam dapat mengamankan semua skin, senjata, atau item mereka melalui Metazero. Dengan cara ini, nilai barang mereka akan terwakili di blockchain. 

Selain itu, item game CS2 dapat diberi token sebagai NFT dan diperdagangkan lagi berdasarkan kelangkaannya, dalam bentuk tokenisasi aset dunia nyata (RWA).

Beberapa perusahaan game bersikap skeptis dan berusaha melindungi item mereka dari tokenisasi. Salah satu kasusnya adalah Minecraft milik Mojang, yang melarang pembuatan NFT berdasarkan gambar game, skin, tanah, atau item lainnya. Hal ini menyebabkan pembubaran NFT Worlds, salah satu koleksi paling sukses berdasarkan bidang tanah di server Minecraft. 

Lainnya, seperti Counter Strike: Global Offensive, telah menggunakan model yang mirip dengan NFT, menetapkan tingkat kelangkaan transparan pada skin senjata mereka. Karena jarangnya memotivasi pengecer, kulit tersebut memiliki nilai tertinggi di pasar penjualan kembali.

Siapa pemenangnya? Pada tahun 2024, pasar NFT dan industri skin game akan bertabrakan atau bermitra. Teknologi ini memastikan pasar yang adil dan transparan, sekaligus memanfaatkan kelangkaan, daya tarik visual, dan preferensi pemain.