Bank milik negara terbesar ketiga di Jerman, Kreditanstalt fuer Wiederaufbau (KfW), akan mengambil langkah signifikan dalam penerapan teknologi blockchain dengan menerbitkan obligasi digital berbasis blockchain yang pertama.

Obligasi tersebut, yang oleh bank dikategorikan sebagai 'keamanan kripto', akan diterbitkan sesuai dengan Undang-Undang Sekuritas Elektronik Jerman (eWpG) dan dijadwalkan selesai pada musim panas 2024.

TLDR

  • Bank milik negara Jerman, KfW, sedang bersiap untuk menerbitkan obligasi digital berbasis blockchain pertamanya dalam bentuk keamanan kripto sesuai dengan Undang-Undang Sekuritas Elektronik Jerman (eWpG).

  • Transaksi ini dijadwalkan akan selesai pada musim panas 2024, dengan Cashlink Technologies GmbH bertindak sebagai registrar sekuritas kripto.

  • KfW bertujuan untuk mendemonstrasikan digitalisasi, meningkatkan profil sekuritas kripto, dan berkontribusi pada pengembangan pasar sekuritas digital di Jerman dan Eropa.

  • Bank tersebut akan melakukan dialog dengan investor institusional Eropa untuk membiasakan mereka dengan jenis transaksi ini dan telah mengamankan Union Investment sebagai investor utama.

  • Obligasi tersebut akan diterbitkan melalui konsorsium bookrunner yang terdiri dari DZ Bank, Deutsche Bank, LBBW, dan Bankhaus Metzler, dengan DZ Bank juga bertindak sebagai pemegang terdaftar kolektif obligasi tersebut.

Langkah KfW ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menunjukkan potensi digitalisasi di industri keuangan dan berkontribusi terhadap pengembangan pasar sekuritas digital di Jerman dan Eropa.

Sebagai salah satu bank promosi terbesar di negara ini, KfW menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi inovatif untuk menjaga daya saing pasar keuangan Eropa.

Melanie Kehr, Anggota Dewan Eksekutif KfW Group, menekankan pentingnya inisiatif ini, dengan menyatakan,

“Dengan rencana penerbitan keamanan kripto pertama kami sesuai dengan Undang-Undang Sekuritas Elektronik Jerman, kami sekali lagi menguji inovasi di pasar keuangan dan bertujuan untuk membuka jalan bagi transaksi serupa di masa depan bagi pelaku pasar lainnya.”

Penerbitan obligasi berbasis blockchain menawarkan beberapa keuntungan, termasuk peningkatan efisiensi dan skalabilitas.

Dengan melakukan tokenisasi obligasi pada blockchain, KfW dapat mengotomatiskan berbagai aspek pengelolaan obligasi, seperti pembayaran bunga dan penyelesaian jatuh tempo, sekaligus mengurangi kebutuhan perantara di setiap langkah proses.

Penyederhanaan proses pasar modal ini pada akhirnya menguntungkan perekonomian riil dengan menjadikan transaksi lebih aman dan memungkinkan modal mengalir lebih cepat.

Untuk memastikan keberhasilan usaha perintis ini, KfW memberikan penekanan khusus pada keterlibatan investor. Bank Dunia akan melakukan dialog dengan investor institusional Eropa selama beberapa minggu, memberikan mereka waktu yang cukup untuk memahami jenis transaksi ini. KfW telah mengamankan Union Investment, sebuah perusahaan dengan pengalaman luas di bidang sekuritas kripto, sebagai investor utama untuk penerbitan obligasi mendatang.

Transaksi akan dilaksanakan melalui konsorsium bookrunner yang terdiri dari DZ Bank, Deutsche Bank, LBBW, dan Bankhaus Metzler, yang semuanya memiliki pengalaman sebelumnya dengan teknologi blockchain.

DZ Bank juga akan bertindak sebagai pemegang obligasi kolektif yang terdaftar, sehingga lebih menyederhanakan prosesnya. Fintech Cashlink Technologies GmbH yang berbasis di Frankfurt telah ditunjuk sebagai registrar sekuritas kripto untuk penerbitan tersebut.

Meskipun KfW mengambil langkah signifikan menuju digitalisasi dengan penerbitan obligasi berbasis blockchain ini, bank tersebut membatasi diri pada format digital dari penerbitan obligasi itu sendiri. Dana akan terus diproses menggunakan sistem pembayaran tradisional, memastikan kelancaran transisi dan meminimalkan potensi gangguan.

Inisiatif KfW ini mengikuti pengalaman sebelumnya dalam digitalisasi pasar uang dan aktivitas derivatifnya. Pada tahun 2022, bank menerbitkan obligasi digital pertamanya dalam bentuk sekuritas register pusat sesuai dengan Undang-Undang Sekuritas Elektronik Jerman.

Langkah saat ini untuk menerbitkan obligasi berbasis blockchain mewakili langkah besar berikutnya dalam perjalanan transformasi digital KfW.

Kombinasi kemajuan teknologi dan lingkungan yang diatur telah memberikan KfW kondisi ideal untuk melakukan lompatan maju. Tim Armbruster, Bendahara KfW, menyatakan optimisme bank mengenai potensi manfaat digitalisasi, dengan menyatakan,

“Kami percaya bahwa digitalisasi akan memberikan keuntungan dalam hal peningkatan efisiensi dan skalabilitas.”

Ketika KfW memulai usaha terobosan ini, KfW juga memberikan contoh bagi lembaga keuangan lainnya di Jerman dan Eropa.

Dengan menunjukkan kelayakan dan keuntungan penerbitan obligasi digital berbasis blockchain, bank ini membuka jalan bagi adopsi teknologi ini secara lebih luas di sektor keuangan.

Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi KfW sebagai pemimpin dalam inovasi digital namun juga berkontribusi terhadap daya saing dan integrasi pasar modal Eropa secara keseluruhan.

Pos Bank Milik Negara Jerman Merangkul Teknologi Blockchain untuk Penerbitan Obligasi muncul pertama kali di Blockonomi.