Harga $BTC telah mengalami penurunan yang signifikan dari tanggal 30 April hingga 1 Mei, turun sekitar 11,5% dari $64.700 menjadi $57.000.

Mata uang kripto teratas seperti $SOL dan #AVAX✅ telah mengalami penurunan sebesar 6% sejak minggu ini dimulai. $DOGE telah turun 14% hanya dalam tiga hari, memicu penurunan pada koin meme lainnya seperti BONK, WIF, #SHİB , dan lainnya.

Namun, para ahli melihat tanda-tanda yang menunjukkan BTC mungkin mendekati titik terendah, seperti berkurangnya kekhawatiran terhadap pertemuan FOMC dan rebound pasar keuangan tradisional.

Mari kita lihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa harga BTC mungkin mencapai titik terendahnya:

📍Risalah rapat FOMC dirilis sesuai prediksi

Sekitar jam 1 pagi tanggal 2 Mei, Federal Reserve (FED) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 5,25%. Sinyal positif datang dari Ketua FED Jerome Powell, yang mengindikasikan bahwa tidak ada kemungkinan menaikkan suku bunga jika terjadi tingkat inflasi yang tinggi.

Sebelum kejadian ini, #BTC memiliki tren bearish, menembus level dukungan $60,000 yang terbentuk selama dua bulan. April ditutup dengan BTC turun 14,88%, penurunan paling tajam sejak November 2022.

BTC sekarang diperdagangkan mendekati $57,588, turun 5% sejak 1 Mei. Penurunan yang terjadi baru-baru ini terkait dengan kekhawatiran stagflasi AS menyusul melambatnya pertumbuhan (PDB turun dari 3,4% menjadi 1,6%) dan inflasi yang terus berlanjut (PCE naik selama dua bulan berturut-turut), sehingga mengurangi harapan penurunan suku bunga The Fed.

Namun, Ketua Fed Powell menyatakan belum melihat tanda-tanda stagflasi. Sinyal ini membantu BTC pulih ke sekitar $59,500 di pagi hari tanggal 2 Mei


📍Pasar keuangan tradisional kembali pulih

Menyusul sinyal terbaru dari risalah FOMC, pasar saham AS telah kembali ke zona hijau. Indeks Dow Jones naik 0,4%, S&P 500 naik 1,02% dan Nasdaq Composite melonjak 2,03%.

Pertumbuhan ini turut membalikkan tren penurunan pasar keuangan dalam beberapa hari terakhir. Bitcoin bukan satu-satunya aset yang mengalami penurunan, karena memburuknya kondisi makroekonomi telah membuat investor lebih berhati-hati terhadap risiko.

Indeks Russell 2000, yang memantau perusahaan-perusahaan berkapitalisasi menengah dan kecil yang terdaftar di AS, turun 8,2% dalam 30 hari terakhir, menghapus kenaikan dua bulan sebelumnya. Demikian pula, harga minyak WTI turun 8,3% sejak 5 April mencapai $87,91 per barel.

Pada tanggal 1 Mei, rekor keluar dana Spot BTC #ETFs sebesar $560 juta, dan dana IBIT BlackRock mengalami sesi negatif pertamanya sejak awal. Hal ini menunjukkan bahwa harga BTC mungkin telah memperhitungkan beberapa berita terburuk.

Sinyal yang menggembirakan mengenai potensi berakhirnya koreksi harga Bitcoin datang dari pasar tradisional, didukung oleh laporan pendapatan Q1 yang kuat dari perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, Google, Netflix, Samsung, Coca-Cola, Morgan Stanley, Citigroup, HSBC, dan Barclays.

Pemulihan pasar saham mungkin memfokuskan kembali perhatian investor pada aset berisiko seperti Bitcoin.