Sebelumnya hari ini, Bloomberg melaporkan bahwa Australian Securities Exchange (ASX) dapat menyetujui batch pertama ETF spot bitcoin sebelum akhir tahun, menyusul permohonan dari pemain yang sudah ada termasuk VanEck, BetaShares, dan DigitalX.
ASX adalah bursa saham terbesar di Australia. Menurut situs bursa, bursa ini memiliki kapitalisasi pasar domestik sebesar $2,7 triliun dan akan memiliki lebih dari 2.000 emiten pada Maret 2024.
Sementara itu, peluncuran mendatang akan menjadi gelombang kedua produk serupa di Australia. #Cryptocurrency ETF seperti Cosmos Asset Management dan Global X 21Shares diperkenalkan pada tahun 2022.
Namun, produk-produk ini ditarik dari pasar karena permintaan yang rendah. Volume perdagangan awalnya lebih rendah dari yang diharapkan, dan dimulainya penurunan mata uang kripto, yang diperburuk oleh runtuhnya FTX dan Stablecoin Terra yang algoritmik, semakin mengikis minat investor.
"Meskipun mengalami kemunduran sebelumnya, para penerbit optimis kali ini," kata Ariane Neuron, CEO dan direktur pelaksana VanEck Asia Pasifik:
"Setelah keputusan SEC, kami telah melihat peningkatan signifikan dalam permintaan dan pertanyaan dari penasihat dan pialang mengenai proposal ASX untuk meluncurkan #bitcoin #ETF ... Permintaan untuk akses ke bitcoin melalui produk yang diperdagangkan di bursa ASX telah meningkat dan banyak klien telah memberi tahu kami bahwa klien mereka telah memberi tahu kami bahwa mereka bersedia melakukannya.
Sejak diluncurkan pada bulan Januari, bitcoin-ETF telah cepat mendapatkan popularitas, memecahkan banyak rekor dan mengumpulkan aset kelolaan (AUM) sebesar $53 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Akan tetapi, meskipun awalnya antusias dan terjadi pertumbuhan signifikan, ETF ini kini mengalami penurunan arus masuk.
Selama seminggu terakhir, semua ETF telah mengalami arus keluar yang signifikan melebihi $300 juta, dengan nama-nama besar seperti BlackRock dan #Fidelity mengalami hari-hari tanpa arus masuk.
Baca kami di: Compass Investments
