Berbeda dengan perang yang terjadi sebelum Covid-19, perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina mendapat komentar yang berani dari warga dunia. Akhir pekan telah tiba dan bersamaan dengan itu, tagar#UnitedstatesofIsraeldi X.

Apakah Anda bertanya-tanya mengapa ini menjadi tren? Berikut ini adalah penjelasan mendalam tentang kejadian terkini antara Israel dan Palestina serta peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat.

Hubungan Israel dengan AS menjadi pusat perhatian

Sekali lagi, insiden memilukan lainnya terjadi di Gaza. Tim penyelamat saat ini sedang mengevakuasi jenazah dari reruntuhan menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kota Rafah, Gaza selatan. Sementara itu, tidak jauh dari Khan Younis, tugas penggalian jenazah dari kuburan massal di Rumah Sakit Nasser sedang berlangsung.

Sejak 7 Oktober, terdapat banyak sekali korban jiwa di Gaza akibat serangan Israel. Jumlah korban di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober adalah 1.139 orang, dan masih ada beberapa orang yang ditawan di Gaza. Selain itu, terdapat situasi yang mengerikan di Gaza, dimana 1,1 juta orang menghadapi tingkat kerawanan pangan yang ekstrim.

Para ahli telah mengamati bahwa gerakan protes kampus di Amerika Serikat, yang berpusat di Gaza, telah menunjukkan kesenjangan generasi yang jelas di Israel. Jelas terlihat bahwa kaum muda Amerika menunjukkan kesiapan mereka untuk bertanya kepada politisi dan pengelola perguruan tinggi, dan tren ini diamati di seluruh negeri.

Beberapa orang berpendapat bahwa perbedaan pendapat, terutama di kalangan generasi muda Amerika yang cenderung lebih mendukung Palestina dibandingkan generasi sebelumnya, berpotensi berdampak pada peluang terpilihnya kembali Presiden Partai Demokrat Joe Biden yang berusia 81 tahun. Hal ini juga dapat menimbulkan risiko terhadap dukungan bipartisan yang diterima Israel di Washington.

Amerika Serikat Israel.Amerika berada di bawah pendudukan oleh lobi-lobi Israel. pic.twitter.com/yokNf0vN9R

— Taurat Yudaisme (@TorahJudaism) 26 April 2024

Klip video yang menunjukkan penangkapan paksa terhadap mahasiswa, profesor, dan jurnalis oleh aparat penegak hukum di berbagai universitas telah memicu kemarahan yang meluas. Namun kejadian-kejadian tersebut tidak menyurutkan momentum protes yang terus meluas.

🇮🇩Temui tanah kebebasan, Amerika Serikat Israel! Dimana demokrasi dan kebebasan berpendapat bertemu dengan kemunafikan dan standar ganda. pic.twitter.com/ymL0E3gD2k

— Berita yang Diredam. (@SuppressedNws) 26 April 2024

Banyak mahasiswa yang menyerukan transparansi yang lebih besar dari universitas mereka mengenai investasi mereka, khususnya mendesak mereka untuk melakukan divestasi dari produsen senjata dan perusahaan yang terkait dengan militer Israel.

Tuduhan yang memicu anti-Semitisme telah dibantah keras oleh para mahasiswa, meskipun dilontarkan oleh politisi dari partai-partai besar AS, serta Gedung Putih dan kelompok pro-Israel.

Komentar komunitas Crypto tentang 'Amerika Serikat Israel

Ada kekhawatiran yang semakin besar di seluruh dunia mengenai kemungkinan konflik regional yang lebih luas, karena Iran baru-baru ini melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal terhadap Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus.

Dalam kejadian baru-baru ini, 3 orang yang diduga drone Israel berhasil dicegat dan dijatuhkan oleh pertahanan udara Iran di pusat kota Isfahan. Mengabaikan kekhawatiran internasional dan bahkan saran dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, Israel tetap teguh pada tekadnya untuk melakukan operasi darat yang memakan biaya besar di Rafah.

Hal ini terjadi meskipun ada ratusan ribu warga sipil yang mencari perlindungan. Beberapa orang di bidang politik telah menyatakan keprihatinannya terhadap Israel, dan menyatakan bahwa para pemimpinnya mungkin telah menyimpang dari jalur yang mereka inginkan.

“Amerika Serikat Israel” sedang tren saat ini. Saya menemukan istilah itu Oktober lalu. 😆 https://t.co/pzcf54etDw

— S.L. Kanthan (@Kanthan2030) 26 April 2024

Bukankah kita harus mempertimbangkan untuk melabeli Israel sebagai negara nakal? Ini adalah sentimen yang banyak dibicarakan secara langsung dan tidak langsung secara panjang lebar di X hari ini.

Label sebagai “negara nakal” memiliki masa lalu yang kontroversial. Selama beberapa waktu, hal ini telah digunakan sebagai senjata melawan negara-negara yang dianggap menentang kepentingan politik Barat. Istilah ini mendapatkan popularitas pada era Clinton, karena diterapkan pada negara-negara yang dianggap tidak dapat diprediksi, keras kepala, dan menolak untuk mematuhi standar global.

Israel mampu mempertahankan perilakunya dan mengabaikan hukum, peraturan, dan norma internasional karena aliansinya yang kuat, seperti Amerika Serikat di Barat. Mengingat sejarah panjang pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina, penting bagi komunitas internasional untuk mengakui tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban mereka.

"Amerika Serikat Israel" sedang tren di AS 🇮🇩🤣🤣 pic.twitter.com/Xs7IZhvvsq

- Layla Abouzaid (@layla_abouzaid) 26 April 2024

Pengakuan ini diperlukan untuk mengambil tindakan hukuman yang tepat terhadap negara yang secara konsisten mengabaikan hak-hak warga Palestina selama lebih dari tujuh dekade.

Selamat datang di Amerika Serikat Israel. https://t.co/mdzZOWthY8

— SANG anti-kapitalis 🌹🇾🇪եսrates (@RWCombsJr2) 25 April 2024

Mengingat penangguhan penjualan senjata baru-baru ini ke Israel oleh negara-negara seperti Kanada, Belanda, Jepang, Spanyol, dan Belgia, tampaknya semakin banyak pengakuan atas perilaku mereka yang patut dipertanyakan. Mudah-mudahan, Amerika Serikat pada akhirnya akan mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Israel, yang pada akhirnya akan mengarah pada pembebasan Palestina.