Justin Sun adalah salah satu tokoh paling terkenal dan kontroversial di dunia cryptocurrency. Di awal usia 30-an, ia mendirikan TRON, sebuah platform berbasis blockchain, dan mengubahnya menjadi salah satu yang terbesar di dunia kripto. Namun Sun lebih dari sekedar wirausaha. Dia adalah seorang penggemar seni, dermawan dan bahkan pernah menjadi diplomat Grenada.

Pencapaian Cepat dan Kontroversi:

Sun memulai karirnya pada usia dini. Pada tahun 2013, ia mendirikan Peiwo, salah satu platform media sosial paling populer di Tiongkok. Usaha ini mengubahnya menjadi pengusaha dalam daftar Under 30 Forbes.

Pada tahun 2017, ia melangkah ke dunia cryptocurrency dan mendirikan TRON. TRON adalah platform blockchain yang dirancang sebagai saingan Ethereum. Sebagai CEO platform tersebut, Sun menjalankan strategi pemasaran yang agresif dan dengan cepat mengubah TRON menjadi pemain utama.

Namun kesuksesan Sun juga menuai kritik. Sementara beberapa orang menuduhnya sombong dan megalomaniak, yang lain berpendapat bahwa TRON terlibat dalam praktik tidak etis seperti penipuan dan volume palsu.

Seni, Filantropi dan Diplomasi:

Sun juga aktif di luar kewirausahaan. Seorang kolektor seni yang rajin, Sun memiliki karya seni bernilai jutaan dolar. Ia juga dikenal karena kegiatan filantropisnya dan menyumbang ke berbagai bidang seperti pendidikan dan perawatan kesehatan melalui mata uang kripto.

Mungkin langkahnya yang paling mengejutkan adalah menjadi perwakilan tetap Grenada di Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 2021. Dalam peran ini, ia bertujuan untuk memelopori adopsi cryptocurrency secara internasional.

Keberangkatan dan Masa Depan yang Misterius:

Namun Sun mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada Maret 2023. Meski belum diketahui alasan pasti kepergiannya, namun diperkirakan terkait dengan beberapa masalah hukum di TRON.

Masa depan Sun tidak pasti. Apakah akan terus mempertahankan pengaruhnya di dunia cryptocurrency atau akan beralih ke bidang baru? Waktu akan menunjukkannya kepada kita.