Dalam dunia mata uang kripto, XRP menonjol tidak hanya karena fondasi teknologinya namun juga karena fluktuasi dramatis dalam sejarah pasarnya dan perselisihan hukum yang dihadapinya.

Chief Technology Officer Ripple, David Schwartz, baru-baru ini menunjukkan kinerja jangka panjang XRP yang kuat, mencatat peningkatan nilainya sebesar 1500% sejak didirikan lebih dari tujuh tahun lalu.

Diskusi ini muncul kembali setelah pertukaran media sosial di mana Schwartz menanggapi pengguna yang menyesali kerugian yang dialami selama periode tujuh tahun, dengan menekankan bahwa investasi sebelumnya akan menghasilkan keuntungan yang jauh lebih tinggi.

Kinerja Historis dan Tantangan Pasar

Ketika XRP diluncurkan oleh Ripple Labs pada tahun 2012, harganya sekitar $0,006. Pada awal Januari 2018, XRP telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $3,84, didorong oleh booming mata uang kripto. Namun, mereka yang berinvestasi pada masa puncak ini mengalami penurunan kepemilikan yang signifikan, terutama setelah gelembung spekulatif pecah.

Meskipun mengalami kemunduran, termasuk gugatan besar yang diajukan oleh SEC pada bulan Desember 2020 yang menuduh bahwa Ripple melakukan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar, XRP telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari sepuluh cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

Tantangan hukum, ditambah dengan penurunan pasar secara keseluruhan pada tahun 2022, membuat XRP kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya. Namun, negara ini telah menunjukkan ketahanannya; misalnya, kenaikan baru-baru ini sebesar 3,12% dalam periode 24 jam menandainya sebagai salah satu mata uang kripto utama yang berkinerja lebih baik pada hari itu.

Keyakinan Rendah Hati CTO

Pernyataan David Schwartz menggarisbawahi keyakinan terhadap nilai fundamental dan potensi pertumbuhan jangka panjang XRP, meskipun saat ini harga XRP masih rendah dibandingkan dengan harga puncaknya. Sentimen ini juga didukung oleh sikap proaktif petugas Ripple dalam mengatasi masalah peraturan, yang tidak hanya berdampak pada Ripple tetapi juga pasar mata uang kripto yang lebih luas.

Keterlibatan Schwartz dalam perdebatan hukum dan peraturan menunjukkan upayanya untuk menavigasi dan mungkin membentuk lanskap kompleks yang dihadapi mata uang digital saat ini.

Analis Javon Marks Membuat Prediksi Lebih Tinggi

Analis Crypto Javon Marks menjadi berita utama dengan prediksi mengejutkan bahwa XRP berpotensi naik sebesar 57,000%, mencapai $288.

Prediksi ini didasarkan pada analisis Logaritmik Lengkap dari kinerja XRP di masa lalu, terutama mencatat pergerakan parabolanya selama pasar bullish pada tahun 2017-2018.

Terlepas dari pandangan bullish dari Marks, realitas kinerja XRP pasca-2017 sebagian besar bersifat bearish, dengan kinerja token yang buruk dibandingkan dengan berbagai proyeksi.

Analis lain telah menetapkan berbagai target untuk XRP yang belum terealisasi, sehingga menimbulkan pandangan hati-hati atau bahkan skeptis di kalangan investor. Misalnya, prediksi kenaikan menjadi $5 pada bulan April tidak terpenuhi, karena XRP bahkan gagal menembus angka $1.

Di tengah diskusi ini, beberapa investor dan analis berpendapat bahwa cryptocurrency baru seperti ETFSwap (ETFS) mungkin menawarkan peluang yang lebih menguntungkan. Token-token baru ini, seringkali tidak terlalu terbebani oleh tantangan peraturan atau beban sejarah, dianggap oleh beberapa orang memiliki batas pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan token-token yang sudah mapan seperti XRP.

Apa yang diharapkan?

Menganalisis grafik harga XRP untuk waktu yang signifikan, analis Javon Marks mengatakan, “Struktur resistensi terbesar yang pernah ada,” yang berarti kenaikan parabola serupa dari tingkat harga XRP saat ini “lebih dari mungkin dan terus berkembang.”

Meskipun perjalanan XRP telah ditandai dengan titik tertinggi dan terendah yang signifikan, kisahnya masih jauh dari selesai. Hanya waktu dan kesabaran yang dapat membantu XRP mencapai ketinggian tersebut.


#Write2Earns #XRPnews #xrp #SECvsRipple