FBI telah memperingatkan bahwa ransomware Bitcoin (BTC) yang disebut Akira telah menyebabkan kerugian jutaan dolar pada perusahaan di Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Malware ini mengakses infrastruktur perusahaan melalui VPN tanpa autentikasi multifaktor. Akira mencuri data rahasia dan memblokir akses sistem, setelah itu permintaan tebusan muncul di layar. Peretas menggunakan Bitcoin sebagai metode pembayaran. šŸ˜± Akibat penyebaran ransomware ini, penipu tak dikenal memengaruhi lebih dari 250 perusahaan dan menyita lebih dari $42 juta. FBI sebelumnya menerbitkan laporan tentang penipuan investasi cryptocurrency. Menurut badan tersebut, angka ini meningkat sebesar 53% menjadi $3,94 miliar pada tahun 2023.