Harga Bitcoin (BTC) sekali lagi turun di bawah level dukungan kritis $60,000, turun 5,44% hanya dalam dua jam, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Pada tanggal 19 April, harga Bitcoin sempat merosot ke $59.698 sebelum dengan cepat pulih ke $61.352. Ini adalah rincian penting yang perlu diperhatikan, mengingat jika harganya turun menjadi $59,000 maka sekitar $243 juta posisi buy akan dilikuidasi, sesuai data CoinGlass.

Hal ini terjadi di tengah laporan media pemerintah Iran bahwa ledakan terdengar di bandara Isfahan di Iran tengah, menurut laporan lokal baru-baru ini.

Pada tanggal 13 April, harga Bitcoin mengalami volatilitas serupa, anjlok 8,4% setelah Iran melancarkan serangan terhadap Israel, sehingga meningkatkan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Pada saat itu, penurunan harga menghapus lebih dari $130 juta kapitalisasi pasar dalam beberapa menit setelah berita serangan tersebut.

Pemegang Bitcoin juga bersiap menghadapi peningkatan volatilitas seiring peristiwa halving, yang memangkas setengah imbalan penambang setiap empat tahun, yang akan terjadi pada tanggal 20 April.

Indeks Ketakutan dan Keserakahan Kripto ā€“ alat utama yang melacak sentimen pasar di pasar mata uang kripto ā€“ turun 13 poin sejak indeks keserakahan minggu lalu sebesar 79.

Harga Bitcoin telah melampaui angka $60,000 selama 7 hari terakhir, tetapi sempat turun dari pembukaan $63,814 pada 17 April, turun sebanyak 7,5% ke level terendah harian $59,648, sesuai data dari Cointelegraph Markets Pro .

Open Interest (OI) pada Bitcoin juga mengalami penurunan selama 7 hari terakhir, turun sekitar 17,6% menjadi $28,06 miliar.

Ini adalah cerita yang terus berkembang, dan informasi lebih lanjut akan ditambahkan jika sudah tersedia.