Halving Bitcoin adalah peristiwa yang dipahami dengan baik dan memiliki implikasi signifikan terhadap Bitcoin itu sendiri, terutama terkait dengan inflasi dan permintaan dalam jaringan. Diperkenalkan oleh pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, proses ini dirancang untuk memitigasi inflasi dengan mengurangi separuh imbalan untuk menambang blok baru setiap empat tahun. Namun, dampak halving Bitcoin tidak hanya berdampak pada Bitcoin, tetapi juga memengaruhi kinerja altcoin baik secara positif maupun negatif.

Menganalisis Dampak Halving Bitcoin pada Altcoin

Hubungan antara halving Bitcoin dan kinerja pasar altcoin melibatkan beberapa faktor dinamis termasuk tokennomics, sentimen pasar, permintaan token, dukungan komunitas, dan proposisi penjualan yang unik. Elemen-elemen ini sangat penting untuk memprediksi bagaimana kinerja altcoin pasca-halving.

Sentimen Pasar dan Dominasi Bitcoin

Peran Bitcoin di pasar kripto sangat besar, sering kali menentukan tren bullish atau bearish. Pengaruh ini disebut sebagai “Dominasi Bitcoin.” Saat ini, Dominasi Bitcoin berada pada level tertinggi dalam tiga tahun. Sentimen pasar, yang diukur dengan Indeks Ketakutan dan Keserakahan, adalah netral di angka 55. Namun, perubahan baru-baru ini telah membuat pasar terkoreksi setelah fase bullish, di mana Bitcoin mencapai level tertinggi $73,750.07 namun sejak itu turun menjadi sekitar $61,000, menarik perhatian pasar yang lebih luas ikut terpengaruh.

Secara historis, halving Bitcoin telah menyebabkan kenaikan yang juga menguntungkan pasar altcoin. Misalnya, selama fase bullish setelah halving sebelumnya, baik Bitcoin maupun altcoin besar seperti Ethereum mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Pergerakan Harga Altcoin

Altcoin sering kali mengikuti pergerakan harga Bitcoin dengan cermat. Ethereum, misalnya, mencerminkan penurunan harga Bitcoin baru-baru ini, diperdagangkan sekitar $2,973,08. Pengamatan dari halving sebelumnya menunjukkan dampak yang bervariasi terhadap Ethereum: selama halving tahun 2016, harga Ethereum hanya mengalami sedikit perubahan, diperdagangkan antara $12 dan $15. Namun, halving pada tahun 2020 memberikan gambaran yang berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum mencapai level tertinggi baru pada November 2021.

Altcoin lain, seperti Solana, meskipun memiliki ekosistem dan basis pasar yang berbeda, juga menunjukkan pergerakan harga yang berkorelasi dengan Bitcoin, yang menggarisbawahi pengaruh luas dari peristiwa halving Bitcoin.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Lonjakan Halving di Masa Lalu

Halving Bitcoin kedua bertepatan dengan munculnya Initial Coin Offerings (ICO), yang membantu menaikkan harga Ethereum enam bulan setelah halving. Demikian pula, selama halving ketiga pada tahun 2020, faktor ekonomi eksternal seperti suku bunga nol akibat pandemi COVID-19 memainkan peran penting dalam meningkatkan harga altcoin.

Apakah Bitcoin Membagi Dua Hadiah untuk Altcoin?

Mempertimbangkan kinerja historis dan lingkungan ekonomi yang lebih luas, termasuk faktor-faktor seperti potensi ETF Ethereum, inflasi AS, dan peraturan kripto yang terus berkembang, altcoin dapat merasakan manfaat yang signifikan pasca halving. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak variabel dapat mempengaruhi harga altcoin, dan waktu kenaikan pasca-halving mungkin berbeda dari peristiwa masa lalu.

Pada akhirnya, meskipun halving Bitcoin tidak serta merta memicu pasar bullish di masa lalu, hal ini menetapkan tahapan yang, bersama dengan faktor-faktor lainnya, dapat menghasilkan keuntungan besar bagi investor altcoin yang bersedia untuk memegang (HODL) melalui fluktuasi pasar.

#Bitcoin #HalvingHorizons #altcoins

Melihat:

,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini dimaksudkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apa pun. Isi halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto bisa berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.”