Menurut Bloomberg, para penambang Bitcoin bersiap menghadapi penurunan pendapatan yang signifikan karena pembaruan kode yang akan datang untuk mata uang kripto terkemuka tersebut. Pembaruan ini, yang dikenal sebagai 'halving', dijadwalkan akan terjadi akhir minggu ini dan akan secara drastis mengurangi imbalan yang diterima penambang untuk memvalidasi transaksi di blockchain.

Penambangan Bitcoin adalah proses yang membutuhkan energi besar, dimana penambang menggunakan komputer khusus untuk memvalidasi transaksi di blockchain. Sebagai imbalannya, mereka mendapatkan hadiah berupa token Bitcoin. Imbalan ini, yang merupakan mayoritas pendapatan pertambangan, berkurang setengahnya setiap empat tahun karena peristiwa terprogram yang dikenal sebagai halving. Halving yang akan terjadi, yang keempat sejak tahun 2012, akan menurunkan imbalan Bitcoin dari 900 menjadi 450 token dalam produksi harian.

Dalam menghadapi tantangan ini, para penambang berharap adanya peningkatan permintaan dari Exchange-Traded Funds (ETF) baru untuk mendorong harga Bitcoin lebih tinggi dan mengimbangi dampak negatif dari halving. Aset digital telah mengalami lonjakan sejak perusahaan manajemen aset tradisional meluncurkan ETF ini pada bulan Januari. Dana ini telah menarik miliaran dolar dari investor yang lebih luas, melampaui komunitas asli kripto.

Namun, memprediksi harga Bitcoin dalam jangka pendek masih menjadi tantangan. 'Saya pikir sangat sulit untuk memprediksi harga Bitcoin dalam jangka waktu pendek apa pun. Namun selama bertahun-tahun, saya pikir Anda telah melihat adanya adopsi yang stabil,' kata sumber yang tidak disebutkan namanya.