Laju terobosan teknologi AI di pasar tenaga kerja Afrika berpotensi mengalami perubahan yang dapat membentuknya kembali. Dengan kemajuan teknologi AI, teknologi ini menawarkan keseimbangan yang baik antara tantangan dan peluang, mentransformasi industri, dan memastikan berkurangnya otomatisasi dalam tugas-tugas administrasi rutin dan akibatnya, peluang kerja baru pun tersedia.

AfrikaĀ  Tenaga kerja yang digerakkan oleh AI untuk pemberdayaan di masa depan

Dengan semakin populernya integrasi AI ke dalam banyak sektor, permintaan akan pekerjaan yang melakukan tugas-tugas yang melelahkan dan berulang-ulang dapat menurun, sehingga memungkinkan para pekerja untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang mencakup tugas-tugas yang kompleks, kreatif, dan bernilai tinggi.

Transformasi ini kemungkinan besar akan meningkatkan produktivitas dan inovasi yang merupakan konsep platform, namun hal ini juga akan menimbulkan permasalahan perpindahan pekerjaan. Hal ini memerlukan masukan dalam bidang pendidikan/pengembangan keterampilan seiring dengan semakin pesatnya perkembangan AI, agar dapat memanfaatkan manfaatnya. AI dan untuk mencegah hilangnya pekerjaan.

Memberikan prioritas pada pendidikan STEM dan menjadi landasan bagi angkatan kerja dengan keterampilan yang diperlukan untuk perekonomian yang didukung oleh AI adalah hal yang penting. Yang juga penting adalah program pelatihan ulang yang ekstensif dan kesepakatan pendidikan berkelanjutan bagi mereka yang membutuhkan keterampilan baru untuk menghadapi kejadian di masa depan ketika AI dan manusia bekerja sama.

Benua ini tidak hanya akan mencegah terjadinya redudansi pekerjaan, namun juga menjadi bagian utama dari dunia robot. Selain itu, Afrika akan mendapatkan peluang tidak hanya untuk menjadi bagian dari pengembangan AI di negara lain, namun juga untuk mengembangkan diri mereka sendiri. Mereka juga mengusulkan pembangunan instrumen AI yang mempertimbangkan dan mendukung konteks Afrika, AI yang dapat menerima dan merespons bahasa-bahasa Afrika.

Kebijakan, kerangka kerja untuk mendukung transisi AI

Perubahan yang disebabkan oleh AI tidak hanya berdampak pada kerangka kerja saja; AI khususnya menantang sektor ketenagakerjaan informal, yang menyumbang sebagian besar pekerja di Afrika. Pandemi ini telah memaksa banyak platform digital digantikan dan mengarah pada penerapan ekonomi berbasis teknologi, yang memberikan banyak peluang bagi sektor informal untuk menggunakan Internet.

Namun demikian, pergerakan masyarakat menuju papan elektronik dan kecerdasan mesin menimbulkan masalah seperti keamanan kerja dan upah yang adil.

Untuk mengatasi semua kesulitan ini secara aktif, para anggota parlemen di Afrika harus melakukan trade-off yang besar antara inovasi di satu sisi dan tanggung jawab sosial di sisi lain. Menerapkan undang-undang yang ketat untuk melindungi hak-hak karyawan, menawarkan upah yang adil dan menyediakan fasilitas sosial adalah syarat yang penting.

Selain itu, membina wirausahawan dan mendukung UKM akan memperkuat potensi kewirausahaan di benua ini dalam pasar digital yang sedang booming.

Artikel ini dikutip dari postingan blog Jacki O'Neill, Direktur Microsoft Africa Research Institute (MARI)