Menurut U.Today, Elon Musk, pengusaha teknologi, telah memicu perdebatan tentang isu penting dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Musk mengajukan skenario hipotetis di mana AI dikembangkan pada era Galileo, astronom terkenal. Dia mempertanyakan apa yang bisa dikatakan oleh AI yang telah dilatih tentang penemuan tata surya heliosentris Galileo. Pernyataan ini memicu diskusi panas, dan banyak yang setuju dengan sudut pandang Musk.

Saat menghadiri Upacara Penghargaan Terobosan 2024, Musk ditanyai tentang pelatihan AI yang baru-baru ini muncul dan berkembang pesat. Musk menekankan bahwa AI harus dilatih untuk mengatakan kebenaran, terlepas dari popularitasnya. Dia menggunakan zaman Galileo sebagai contoh, ketika astronom menemukan bahwa Bumi berputar mengelilingi matahari, bertentangan dengan kepercayaan populer dan doktrin Gereja Katolik bahwa matahari berputar mengelilingi Bumi. Musk berpendapat bahwa jika AI dilatih pada periode tersebut, maka AI akan diajarkan keyakinan yang salah bahwa Matahari mengorbit Bumi.

Komentar Musk adalah bagian dari kritiknya terhadap sistem AI seperti ChatGPT OpenAI dan sistem lainnya yang dikembangkan oleh Meta dan raksasa teknologi serupa. Ia yakin sistem AI ini 'terbangun' karena menghindari pembahasan isu-isu sosial tertentu seperti politik, seks, gender, dan agama, serta mendukung keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Sebagai tanggapan, startup xAI milik Musk telah mengembangkan chatbot Grok AI, yang tidak dibatasi pada topik yang dilatih untuk didiskusikan dengan pengguna. Musk menganjurkan agar AI bersikap sejujur ​​​​dan seingin tahu mungkin, karena ia yakin hal ini kemungkinan besar akan 'membina umat manusia'.