Meningkatnya pengaruh Tiongkok dalam infrastruktur penambangan Bitcoin telah menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat karena beberapa alasan:

1. Pengendalian Pasar ASIC: Perusahaan Tiongkok, khususnya perusahaan seperti Bitmain, menguasai sekitar 98% pasar ASIC (semikonduktor kinerja tinggi yang digunakan untuk pertambangan). Meskipun chip ini dirancang di Tiongkok, chip tersebut biasanya diproduksi oleh TSMC Taiwan. AS khawatir bahwa pengendalian ini dapat berdampak pada produksi semikonduktor dalam negeri dan kebijakan perdagangannya.

2. Masalah Keamanan: Ada kekhawatiran di AS bahwa penambangan Bitcoin yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu Tiongkok dengan menggunakan peralatan buatan Tiongkok dapat berfungsi sebagai saluran untuk operasi intelijen Tiongkok. Peternakan ini berpotensi memungkinkan pengumpulan data atau kegiatan spionase yang menargetkan infrastruktur penting AS.

3. Kompleksitas Teknis: Kompleksitas teknis yang melekat pada peralatan penambangan mata uang kripto dapat menyebabkan adanya kerentanan pintu belakang. Pakar keamanan memperingatkan bahwa perangkat ini mungkin dilengkapi dengan firmware atau perangkat lunak tersembunyi yang mampu melakukan transmisi data tanpa izin atau bahkan sabotase.

4. Ketergantungan pada Sistem Keuangan AS: Meningkatnya ketergantungan pada Bitcoin dan teknologi terkait dalam sistem keuangan AS menggarisbawahi pentingnya hal tersebut. Diperkirakan 40% orang dewasa AS memiliki mata uang kripto, dan sektor pertambangan diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 9%. Gangguan apa pun akan berdampak besar.

5. Ketegangan Geopolitik: Mengandalkan pemasok Tiongkok untuk validasi transaksi Bitcoin menimbulkan risiko signifikan selama periode ketegangan geopolitik.

Faktor-faktor ini secara kolektif telah menyebabkan kekhawatiran AS terhadap infrastruktur penambangan Bitcoin di Tiongkok.