Bab 2: Arus Bawah

Mata Li Yi tertuju pada layar, dan jari-jarinya menari dengan cepat di atas keyboard, mencoba menstabilkan tren penurunan harga koin FIL. Namun, reaksi pasar lebih keras dari perkiraannya, dan harga turun dengan cepat seperti layang-layang yang talinya putus.

"Apa yang terjadi? Bukankah tindakan perlindungan kita sangat mudah?" Zhao Gang bertanya dengan cemas, dengan butiran keringat keluar dari dahinya.

Li Yi mengerutkan kening, firasat buruk muncul di hatinya. Dia tahu bahwa kali ini lawannya jelas sudah siap dan metodenya sangat pintar.

“Sepertinya perkiraan kami sebelumnya terlalu optimis,” Li Yi berkata dengan sungguh-sungguh, “Pihak lain tidak hanya memiliki data transaksi kami, tetapi juga mengetahui strategi operasi kami dengan sangat baik. Kami harus segera mengambil tindakan, jika tidak, konsekuensinya akan menjadi bencana. "

Zhao Gang mengangguk dan dengan cepat mulai mengoperasikan komputer, mencoba mencari tahu kelemahan lawannya. Namun, sekeras apa pun mereka berusaha, harga mata uang FIL terus turun, seolah-olah ada tangan besar tak kasat mata yang mengendalikan segalanya.

Saat ini, ponsel Li Yi tiba-tiba berdering. Dia melirik ID penelepon dan melihat itu adalah nomor yang tidak dikenalnya. Setelah ragu sejenak, dia menekan tombol jawab.

“Li Yi, kamu seharusnya sudah menebak siapa aku, kan?” Sebuah suara dingin datang dari ujung telepon yang lain.

Li Yi merasakan getaran di hatinya, dia tahu bahwa panggilan ini mungkin merupakan provokasi dari lawannya. Dia menarik napas dalam-dalam dan berusaha tetap tenang: "Saya tidak tahu siapa Anda, dan saya tidak ingin tahu. Saya hanya ingin tahu, apa yang ingin Anda lakukan?"

“Haha, Li Yi, kamu memang orang pintar." Pihak lain tertawa, "Kami tidak ingin melakukan apa pun, kami hanya ingin bermain-main denganmu. Selama kamu bisa mengalahkan kami, koin FILmu secara alami akan aman. Kalau tidak, konsekuensinya akan sombong."

Setelah mengatakan itu, pihak lain menutup telepon. Li Yi memegang telepon, jejak kemarahan muncul di matanya. Dia tahu bahwa permainan ini tidak bisa dihindari dan dia harus berusaha sekuat tenaga untuk melindungi kepentingannya sendiri.

"Saudara Yi, ada apa? Apakah itu telepon dari pihak lain? "Zhao Gang bertanya dengan prihatin ketika dia melihat ekspresi Li Yi salah.

Li Yi mengangguk dan memberi tahu Zhao Gang isi panggilan telepon itu. Setelah Zhao Gang mendengar ini, ekspresinya menjadi serius: "Sepertinya kali ini lawan sudah siap. Kita harus berhati-hati."