Survei konsumen baru-baru ini dari Deutsche Bank mengungkapkan sentimen yang terbagi mengenai arah harga Bitcoin di masa depan. Meskipun prospek ini mengecewakan, hal ini terjadi di tengah perjalanan roller coaster Bitcoin.

Aset tersebut baru-baru ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebelum turun tajam, tetapi telah pulih hampir 10% selama seminggu terakhir.

Investigasi Bitcoin memicu kepanikan

Responden mencatat bahwa masyarakat pesimistis terhadap mata uang kripto, dan beberapa memperkirakan bahwa harganya bisa turun di bawah $20,000.

Sentimen tak terduga ini menunjukkan ketidakpastian di pasar, terutama setelah Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada pertengahan Maret.

Survei yang melibatkan lebih dari 3.600 peserta ini menyoroti perbedaan pendapat. Sekitar sepertiganya memperkirakan nilai Bitcoin akan anjlok ke level yang terlihat selama pasar bearish pada tahun 2022.

Meskipun sentimen konsumen berhati-hati, para ahli tampaknya lebih optimis mengenai masa depan Bitcoin. Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, memperkirakan Bitcoin akan mendapat manfaat signifikan dari perkiraan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Meskipun Federal Reserve telah mengindikasikan akan memangkas suku bunga acuannya hingga 0,75 poin persentase, waktu dan besarnya penurunan suku bunga ini masih belum pasti. Investor mencermati perkembangan ini, dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang berubah dengan cepat dalam beberapa bulan terakhir.

Misalnya, Novogratz yakin keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga bisa berdampak "besar" terhadap perekonomian dan berbagai aset AS. Meskipun ia menyatakan kekhawatirannya mengenai kurangnya alasan kuat untuk penurunan suku bunga, ia tetap yakin bahwa penurunan suku bunga akan berjalan sesuai rencana.

Analisis Teknis Bitcoin dan Prediksi Harga

Selain pendapat para ahli, analis teknis juga memberikan wawasan tentang potensi pergerakan harga Bitcoin. Salah satu analis di TechDev menemukan pola teknis yang langka dalam data harga historis Bitcoin.

Dengan memeriksa pergerakan harga sejak tahun 2011, TechDev mengamati korelasi yang jelas dalam perilaku harga Bitcoin antar tahun. Secara khusus, TechDev menunjuk pada pola di mana harga Bitcoin ditutup di atas tepi atas Bollinger Bands selama dua bulan berturut-turut, yang mengakibatkan harga naik dua kali lipat dalam waktu tiga bulan.

Berdasarkan analisis ini, TechDev percaya bahwa harga Bitcoin dapat melonjak hingga hampir $140,000 pada Juli 2024. Indikator teknis ini menambah dimensi lain pada diskusi seputar pergerakan harga Bitcoin di masa depan, memberikan investor peta jalan potensial untuk pengambilan keputusan investasi.

Sementara itu, harga Bitcoin telah mengalami volatilitas yang signifikan pada saat artikel ini ditulis, naik 8% selama seminggu terakhir tetapi turun 2% selama 24 jam terakhir.

Harga BTC bergerak sideways pada grafik 4 jam |. Sumber: BTC / USDT di TradingView.com